"Sekarang bagaimana kita masyarakat Yogya itu menghargai batik sebagai kekuatan, sehingga Yogya sebagai kota batik tidak dicabut," kata Sultan HB X seusai melakukan kunjungan kerja di Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Bantul, Senin (2/10/2017).
Menurut Sultan, bukan tidak mungkin status Yogya sebagai Kota Batik Dunia dicabut. Hal tersebut bisa saja terjadi bila tidak ada aktivitas membatik yang dilakukan masyarakat Yogya. Seperti diketahui, Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council/WCC) telah menetapkan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia pada Oktober 2014 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk melestarikan budaya membatik, lanjut Sultan, Pemrpov DIY telah mengeluarkan kebijakan agar pelajaran membatik diajarkan di bangku sekolah. Harapannya sejak dini para generasi muda kenal dan mau melestarikan budaya membatik ini.
"Sekarang di desa-desa mulai ada lagi orang membatik. Tinggal bagaimana batik itu tetap lestari di Yogya dan berkembang. Kita kan juga ada Sekarjagad dan sebagainya, kita juga ke desa-desa, seperti yang di Giriloyo (Bantul) kan kembali beraktivitas, " pungkasnya. (mbr/mbr)











































