Di depan Pasar Boyolali, terdapat panggung kehormatan. Setiap peserta diberi waktu tampil di depan dewan juri untuk penilaian. Di kategori seni tari rakyat diberi waktu 5 menit dan 10 menit untuk peserta kategori reog.
Acara itu diberi tajuk Festival Reog Bhayangkara 2017, buah kerjasama Pemkab dengan Bhayangkara Polres Boyolali. 101 kelompok seni di Boyolali ikut ambil bagian. Selain itu, acara juga dimeriahkan grup drum band SMA Taruna Nusantara Magelang dan barongsai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Acara festival dilaksanakan bertepatan dengan 1 Oktober, karena memang selain untuk mengapresiasi kesenian rakyat juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
"Festival ini juga dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Mari terus menjaga kebhinekaan. Nilai-nilai seni dan budaya ini bagian dari tugas kita bersama untuk menjaganya. Kami bangga, warga antusias menyambut. Ada 101 peserta," ujar Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat.
![]() |
Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi, menambahkan kegiatan ini merupakan bentuk festival budaya yang dimiliki oleh masyarakat Boyolali. "Masyarakat luas juga harus tahu, bahwa reog tidak hanya ada di Ponorogo, tetapi juga ada di Boyolali," kata Aries Andhi.
![]() |
Sambutan warga juga tak kalah serunya. Ribuan orang dari berbagai wilayah di Boyolali dan sekitarnya, memadati kanan kiri jalan yang menjadi rute. Mulai dari garis start di depan Pasar Sunggingan hingga berakhir di depan Kantor Pos.
![]() |
Antusias menyaksikan acara, mengalahkan terik matahari di atas kepalanya. Apalagi panitia juga kenyediakan sebanyak 100 stan kuliner gratis untuk masyarakat.
![]() |
Tak cuma menyaksikan, bahkan di sepanjang perjalanan yang menjadi rute, tidak sedikit masyarakat yang mengajak penampil acara untuk berfoto bersama.
"Kami menjadi tahu berbagai kelompok kesenian yang ada di Boyolali dan tentunya juga senang mendapat hiburan gratis," kata seorang penonton, Dewi Purwanti. (mbr/mbr)