Terbukti dengan adanya 2 ribu lukisan koleksinya di Istana Negara. Namun, kajian sejarah Soekarno terhadap seni dinilai masih minim.
"Padahal ada 16 ribu item benda seni di Istana Negara, 3 ribu di antaranya adalah lukisan, dan 2 ribu dari 3 ribu lukisan itu koleksi Bung Karno," kata Dosen Seni Rupa ISI Yogyakarta, Mikke Susanto, dalam Seminar dan Pameran Fotografi 'Sukarno, Pemuda & Seni' di Jogja Gallery, Yogyakarta Rabu (27/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya mampu melacak riwayat hidup para seniman yang (karyanya) dikoleksi Soekarno 200 orang, 200 orang itu dari 300 lebih seniman yang (karyanya) dikoleksi Soekarno," ungkapnya.
![]() |
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Mikke, diketahui bila sosok Soekarno memang dekat dengan seniman. Dia mencatat setidaknya ada 50 seniman terkenal yang hidup pada masa Soekarno, dekat dengan sang proklamator ini.
"Selebihnya (seniman yang lain) susah dilacak, karena Bung Karno tidak hanya dekat dengan seniman Indonesia, tetapi juga kenal seniman asing," paparnya.
Mikke menambahkan, berdasarkan penelusuran yang dilakukannya Soekarno diketahui mengoleksi karya seni dari 20 negara. Uniknya sewaktu Soekarno berkunjung ke luar negeri, Soekarno masih menyempatkan diri mampir ke museum atau studio seniman di negara tersebut.
"Tetapi (kunjungan tersebut) hampir tidak tercatat di media massa. Sangat sedikit cerita Soekarno ada di galeri atau museum. Cerita ini baru saya dapatkan waktu melakukan riset foto," ucapnya.
Mikke menyebut Bung Karno sebagai kolektor lukisan terbesar di Indonesia sepanjang sejarah.
"Soekarno bisa disebut sebagai kolektor (lukisan) terbesar di Indonesia, sampai saat ini belum ada tandingannya. Kalau dilihat dari segi jumlahnya, itu koleksinya tidak ada pribadi berkuasa yang sebanyak Soekarno," kata Mikke.
![]() |
Mikke jugamengungkapkan hasil penelitiannya untuk studi S2 di jurusan Pengkajian Seni Sekolah Pascasarjana UGM antara tahun 2010-2012.
"Waktu itu saya menulis tesis dengan judul 'Sejarah Lukisan-lukisan Koleksi Soekarno'," bebernya.
Walaupun menjadi kolektor lukisan terbesar di Indonesia, kajian tentang sosok Soekarno dengan seni masih sangat minim. Mikke menduga hal itu dikarenakan sosok Soekarno adalah sang proklamator kemerdekaan, dan dia menjadi presiden pertama Indonesia.
"Sementara ini memang kaitan Soekarno dengan seni masih dianggap sejarah minor, sejarah kecil. Padahal Soekarno patut dicatat sebagai seorang kolektor (seni) besar, dan menjadi sejarah penting atau mayor bagi bangsa ini," paparnya.
Sebagai kolektor lukisan, Mikke menjelaskan ada beberapa lukisan yang sering dikenalkan Soekarno ke para temu yang berkunjung ke Istana Negara. Di antaranya lukisan karya Soedjojono dan Basuki Abdullah.
"Kebanyakan lukisan yang dikoleksi Soekarno bergaya naturalistik. Itu untuk memberikan citra kalau pemandangan di Indonesia indah, Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa," pungkasnya.
Berpijak dari fakta tersebut, Komunitas Sejarah Kinara Vidya didukung oleh Direktorat Sejarah Kemendikbud menggelar pameran bertajuk 'Sukarno, Pemuda dan Seni'. Pameran ini dilangsungkan dari tanggal 27-30 September di Jogja Gallery.
"Ada sebanyak 135 foto plus (foto) buku yang dipamerkan dalan event kali ini," tuturnya. (sip/sip)