Yogyakarta - Seluruh pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro libur seharian kemarin karena menaati peraturan Wali Kota Yogyakarta terkait HUT ke-261 Kota Yogyakarta. Namun hari ini geliatnya mulai kembali lagi.
Lapak-lapak PKL sudah digelar sejak pagi. Berbagai barang dagangan khas Malioboro mulai dari kaos, batik, dan beragam kerajinan sudah tertata rapi menunggu pembeli.
Wisatawan kembali tampak menjelajahi lorong-lorong di depan pertokoan di sisi barat dan timur Jalan Malioboro. Setelah leren (istirahat) seharian, kini PKL kembali menjemput rupiah di jantung Kota Gudeg ini.
 PKL di Malioboro hari ini jualan lagi. Foto: Edzan Raharjo |
Salah seorang pedagang, Prapto (55) mengaku tak masalah dengan kebijakan libur setiap hari Selasa Wage ini. Dia juga tak khawatir pendapatannya harus hilang karena libur seharian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya ikut saja, santai saja. Kerja bakti ikut, nggak ada masalah kok. Kalau soal rezeki itu sudah diatur, namanya dagang kadang ramai kadang sepi itu biasa," kata Prapto, Rabu (27/9/2017).
Liburnya PKL di Malioboro kemarin, menuai beragam pendapat. Beberapa wisatawan mengaku kaget saat mendapati Malioboro kosong melompong dari PKL.
 PKL di Malioboro hari ini jualan lagi. Foto: Edzan Raharjo |
Ada juga wisatawan yang sudah mengetahui rencana PKL libur dari pemberitaan, tapi sengaja datang untuk menikmati suasana yang berbeda di Malioboro. Mereka tak masalah dengan kebiasaan baru ini karena paham hal ini demi merawat Malioboro.
Bahkan ada seorang wisatawan asal Makassar, Gusyen Helen Tolayuk (20) yang malah ikut bekerja bakti membersihkan wilayah Malioboro. Menurutnya, menggunakan waktu libur sehari untuk gotong royong membersihkan Malioboro adalah ide bagus.
"Saya diajak ikut, senang sih. Kalau begini kan masyarakat lebih nyaman karena bersih," katanya.
(sip/sip)