"Kemarin tanggal 25 September jam 11 siang ada seorang warga yang datang (ke koramil), bilang ada kapak berlogo palu arit," kata Komandan Koramil 03/Gondokusumen, Mayor (Inf) Ambar Tjahjana saat ditemui detikcom di kantor Jl Munggur, Demangan Selasa (26/9/2017).
Tjahjana menerangkan warga yang melapor tersebut sebenarnya sudah mengetahui adanya kapak berlogo palu arit sejak hari raya kurban kemarin. Namun waktu itu orang tersebut cuek, tidak mempedulikan logo palu arit di kapak yang ada di toko tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendapat laporan, Tjahjana langsung berkoordinasi dengan Unit Intel Kodim 0734/Yogyakarta. Setelahnya diputuskan untuk dilakukan pengecekan ke toko yang berada Jalan dr. Soetomo, Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
"Ternyata benar di toko itu ditemukan kapak berlogo palu arit bertuliskan CCCP," ungkapnya.
Berdasarkan pengembangan yang dilakukan pihaknya, ternyata diketahui bila toko tersebut mempunyai dua cabang. Selain di Jalan dr. Soetomo, toko sejenis juga ada di Jl. Kaliurang dan di daerah Babarsari, Kabupaten Sleman.
"Untuk yang Jakal (Jalan Kaliurang dan Babarsari) kami berkoordinasi dengan aparat di wilayah sana. Karena itu bukan wilayah kami," katanya.
Komandan Koramil 03/Gondokusuman, Mayor Inf Ambar Tjahjana, menerangkan pemilik toko perlengkapan outdoor yang di tokonya ditemukan kapak berlogo palu arit, mengaku bisa mendatangkan barang sejenis sebanyak 100-an kapak. Kapak bertuliskan CCCP tersebut disebut-sebut didatangkan dari Jakarta.
"Katanya (pemilik toko) bisa mendatangkan 100-an kapak yang sama dari Jakarta," katanya.
Anggota koramil saat mendatangi toko tersebut hanya menjumpai 3 kapak saja. Satu kapak saat ini diamankan unit intel Kodim 0734. Sementara 2 kapak lainnya diamankan di Polsek Gondokusuman.
Tjahjana menjelaskan, berdasarkan keterangan pemilik toko, kapak tersebut biasanya dibeli oleh komunitas pecinta alam. Harga satu kapak tersebut dijual dengan harga standar, Rp 180 ribu. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini