"Jadi itu pusaka milik bupati Purworejo yang namanya Keris Lurus dengan Dapur Jalak Tilam Sari, buatan Empu Paneti dari abad ke-14. Tadi diarak dulu kemudian dijamas dengan uborampe yang telah disiapkan dan dikembalikan lagi ke dalam rumah bupati," tutur Kasi Museum Sejarah Cagar Budaya Nilai Budaya Dan Tradisional, Eko Riyanto, kepada detikcom, Kamis (21/9/2017).
![]() |
Eko melanjutkan, setelah jamasan pusaka bupati selesai kemudian akan dilanjutkan dengan jamasan untuk pusaka lain yang merupakan koleksi dari Museum Tosan Aji. Jamasan sendiri tidak harus diselesaikan dalam sehari karena masih bisa dilanjutkan pada keesokan harinya selama masih dalam bulan Suro
![]() |
"Nantinya sebanyak 1.107 pusaka koleksi Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, akan dijamas atau disucikan, itu belum termasuk punya warga lain yang nitip untuk dijamaskan di sini. Karena banyaknya pusaka, jamasan tidak harus selesai hari ini, namun masih bisa dilakukan besok selama masih dalam bulan Suro," imbuhnya.
Tujuan penjamasan sendiri agar benda-benda pusaka itu awet dan tidak cepat rusak, selain itu ritual tersebut juga menjadi simbol untuk melestarikan kebudayaan Jawa.
![]() |
"Selain menjaga keawetan pusaka, ritual ini juga merupakan bentuk budaya yang harus kita jaga," tutupnya. (sip/sip)