Buya Syafii Dukung Usulan Presiden agar Film G30S/PKI Direvisi

Buya Syafii Dukung Usulan Presiden agar Film G30S/PKI Direvisi

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 19 Sep 2017 15:23 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Sleman - Guru besar sejarah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof Dr Ahmad Syafii Maarif mendukung usulan Presiden Joko Widodo agar film G30S/PKI direvisi. Dengan demikian sejarah yang terekam dalam film terbaru bisa mendekati keobyektifan peristiwa yang terjadi pada tahun 1965 lalu.

"Katanya mau direvisi (Film G30S/PKI). Saya setuju presiden, direvisi dulu lah," kata Syafii saat ditemui detikcom di Masjid Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, Selasa (19/9/2017).

Agar film terbaru mendekati kebenaran peristiwa di tahun 1965, Syafii mengusulkan agar nantinya para sejarawan dilibatkan dalam proses pembuatan film terbaru. Tujuannya agar film tersebut tidak lebih besar unsur subyektifnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling tidak mendekati lah obyektifitasnya, yang pokok itu saja. Karena tidak bisa 100 persen obyektif, tidak bisa. Pasti subyektif latar belakang pemikiran, itu pasti mempengaruhi," ungkap Buya Syafii panggilan akrabnya itu.

Syafii menegaskan, peristiwa di tahun 1965 lalu memang benar adanya. Buktinya terjadi pembunuhan di mana-mana, para jenderal Angkatan Darat (AD) pun juga meninggal.

"Kemudian (kalau) ada ekses itu soal lain. Tidak apa-apa biar saja, biar sampai bosan," ucapnya.

Sebagaimana diketahui Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya telah memerintahkan seluruh anggotanya menonton film G30S/PKI. Tetapi rencana tersebut kemudian menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat, ada yang mendukung dan ada yang tidak.

Sementara Presiden Joko Widodo lebih mengusulkan agar film yang diproduksi tahun 1984 tersebut diperbaharui. Diharapkan film terbaru dapat lebih mudah dipahami oleh generasi yang lahir di era sekarang ini.

[Gambas:Video 20detik]

(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads