"Itu suatu ide yang luar biasa," kata Gatot usai berziarah di makam Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Selasa (19/9/2017).
Menurutnya, pembaruan tersebut bertujuan agar generasi muda saat ini tetap dapat memahami sejarah, sekaligus bisa menikmati film berkualitas. Seperti diketahui, film tersebut diproduksi pada tahun 80-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika film nantinya benar-benar diperbarui, Gatot berharap agar konten dalam film tetap faktual. Konten harus mengacu pada sejarah yang ada.
"Agar bisa dinikmati, film harus disesuaikan dengan kondisi zaman sekarang, tapi tentunya berdasarkan sejarah yang ada," katanya.
(sip/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini