"Saya ambil handphone," ujar Amir gemetaran di pos kamling Tanjungsari RW 4, Semarang, Selasa (19/9/2017).
Peristiwa berawal ketika korban yaitu seorang ibu bernama Canter Butar Butar (39) pulang dari mengantar anaknya sekolah. Korban berjalan kaki sembari melihat ponselnya. Namun ketika hampir sampai di gang rumahnya, pelaku yang mengendarai motor tiba-tiba menjambret handphone tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu ternyata dilihat saudara perempuan korban yang kebetulan sedang mengendarai motor di belakangnya. Pelaku pun langsung dikejar. Ternyata, pelaku justru kabur masuk ke kampung korban yang kebetulan masih banyak warga.
"Malah masuk ke gang, terus ditangkap warga," ujarnya.
Pelaku ternyata sempat berusaha berkelit dan tidak mengakui perbuatannya. Tapi barang bukti handphone yang disimpan di saku kemejanya terlihat jelas dan pelaku nyaris dihajar massa.
"Pas ditanya warga dia nggak ngaku, padahal handphone saya di kantongnya," pungkas Canter
Ketua RW setempat, Apriadi mengatakan saat pelaku dikejar warga kompak menutup portal sehingga tidak ada jalan kabur.
"Dia masuknya malah ke sini, ditutup portal semua, selesai. Ya tadi berusaha dicegah biar tidak dimassa," ujar Apriadi.
Pelaku langsung dibawa ke pos kamling dengan posisi tangan diikat ke belakang. Setiap ditanya ia hanya menjawab lirih. Hanya beberapa kata saja yang terucap dari mulut jambret yang gemetaran itu. Pelaku mengangguk ketika ditanya apakah dia kesiangan sehingga beraksi ketika jam sibuk dan banyak orang.
"Saya ini cuma tukang (buruh bangunan)," kata pelaku.
Awalnya warga ingin memberi sanksi sosial dengan meminta pelaku membersihkan seluruh kampung sebelum polisi datang. Tapi tidak lama kemudian petugas kepolisian tiba dan bersama warga membawa pelaku ke Mapolsek Pedurungan. (alg/sip)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 