Saat ditemukan, masih terdapat tali pusar dan plasenta di tubuh bayi perempuan itu.
Penemuan bayi prematur ini membuat geger karyawan RSUD Brebes. Keberadaan mayat bayi ini pertama kali diketahui oleh pekerja bangunan yang sedang menggarap proyek pembangunan RSUD, Karno (49). Karno bercerita saat itu dia menemukan jasad bayi yang bersimbah darah dan posisi tubuhnya miring.
"Waktu lagi jalan mau ambil kayu buat biki profil, saya lihat ada bayi di situ. Terus saya ngomong ke teman, katanya dia tidak tega melihatnya. Habis itu saya laporan sama petugas sini," ujar Karno, Selasa (19/9/2017).
Setelah dilaporkan, beberapa polisi datang dan melakukan olah TKP. Polisi menemukan sejumlah bercak darah di TKP. Bercak darah ini tidak hanya di komplek RSUD. Namun bercak darah juga ditemukan di halaman samping SD Negeri 1 Brebes, yang berada persis di samping IGD RSUD Brebes.
Selanjutnya jasad bayi ini dibawa ke ruang kamar jenazah untuk divisum. Petugas menemukan ada luka memar pada kepala bayi akibat pukulan benda tumpul. Petugas memperkirakan, bayi yang meninggal tersebut dilahirkan secara prematur dengan usia kandungan 36 minggu.
Direktur RSUD Brebes, Oo Suprana menjelaskan, bayi ini diperkirakan sudah meninggal tiga jam sebelum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga, bayi ini merupakan hasil hubungan gelap dan sengaja dibunuh dan dibuang oleh orang tuanya. Saat ini kasus penemuan bayi ini masih dalam penyelidikan petugas dari Polres Brebes. (sip/bgs)











































