"Kejadian itu murni kecelakaan," kata Kapolsek Bulaksumur, Kompol Suhardi saat dihubungi detikcom, Senin (18/9/2017).
Dia menerangkan setelah mendapat laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung mengadakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pihaknya juga memeriksa para saksi yang mengetahui langsung peristiwa tersebut
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan olah TKP dan keterangan para saksi, diketahui korban sore itu sedang mengambil foto panorama di atap gedung kampus. Teman-teman korban di atap memilih berjalan di atas dak beton, tetapi korban justru lewat di atap yang berupa asbes.
"Terus (korban) jatuh ke bawah," paparnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian belum tahu motif korban lebih memilih lewat atap asbes ketimbang lewat dak beton. Padahal seharusnya korban mengetahui yang diinjaknya adalah benda yang mudah jebol.
"Saya tegaskan lagi, itu (korban) mengambil foto panorama dari atas. Bukan foto selfie, (tetapi mengambil foto) masalah kuliah berupa foto panorama," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Eko meninggal setelah terjatuh dari atap gedung SV UGM, Sabtu (16/9/2017) sore. Setelahnya korban dilarikan ke RSUP Dr Sardjito, tetapi nyawa korban tak tergolong akibat luka yang diderita cukup parah. (sip/bgs)