"Kita sudah lakukan survei dan rapat para camat. Ada 5 desa yang mengalami krisis air bersih," papar Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, Bambang Sudjatmiko, Senin (18/09/2017).
Kelima desa krisis air bersih itu adalah Desa Luragung (Kecamatan Kandangserang), Desa Pegandon (Kecamatan Karangdadap), Desa Kesesi dan Ujungnegoro (Kecamatan Kesesi), dan Desa Rowocacing (Kecamatan Kedungwuni).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung dari kemampuan warga dalam persediaaan bak-bak penampungan," jelasnya.
5 desa telah ditetapkan darurat bencana. (Foto: Robby Bernardi/detikcom) |
Selain 5 desa di 4 kecamatan yang mengalami krisis air bersih, di Kabupaten Pekalongan terdapat 280 desa dari 19 Kecamatan ditetapkan sebagai siaga darurat kekeringan.
Krisis air bersih di Desa Pegandon misalnya, terjadi sejak sebulan lalu. Kepala Desa Pegandon, Nyiyayah Samsiah, mengatakan warga sebelumnya menggantungkan air sumur. Namun seiring mengeringnya sumber-sumber air, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga membeli air galon.
"Namun, air sumur sudah keruh menguning dan tidak laik konsumsi. Sebagian warga yang mampu membeli air galon untuk kebutuhan air bersih. Satu galon seharga Rp 4 Ribu untuk keperluan minum dan masak, kata dia. (mbr/mbr)












































5 desa telah ditetapkan darurat bencana. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)