Direktur Utama PT Trans Marga Jateng, Yudhi Krisyunoro mengatakan pengoperasian yang bersifat soft opening tersebut masih dikhususkan untuk kendaraan umum kecil, sedangkan bus dan truk belum diperbolehkan.
"Soft opening mulai jam 16.00 sudah diberlakukan untuk ruas Bawen-Salatiga. Dioperasikan tanpa tarif," kata Yudhi di kantor PT Transmarga Jateng, Jalan Murbei, Jumat (15/9/2017) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soft opening ini sebagai sarana pengenalan akan diberlakukan perubahan sistem operasi," tandasnya.
Meski masih soft opening, Yudhi menjamin standar pelayanan minumum (SPM) jalan tol sudah terpenuhi 100 persen sesuai dalam Peraturan Menteri PUPR nomor 16/PRT/M/2017 tanggal 17 Oktober 2014.
"Sudah uji layak fungsi baik dari Dirjen Perhubungan Darat, Kementrian PUPR, BPJT maupun Kepolisian," kata Yudhi.
Terkait kapan jalan tol mulai dioperasionalkan penuh, Yudhi belum bisa memastikan karena menunggu Surat Keputusan Menteri PUPR.
"Prediksinya kita juga belum tahu kapan SK turun. Insya Allah di bulan ini. Harapannya bisa cepat," katanya.
Sementara itu Kasubnit PJR tol wilayah PT Jasamarga, Aiptu Eko Heri Kustiono mengatakan, jika ada kendaraan golongan II ke atas nekat masuk ke ruas Bawen-Salatiga saat ini, maka akan langsung diberi penindakan. Koordinasi dengan Satlantas wilayah yang dilewati ruas tol juga sudah dilakukan.
"Dari KM 32 - KM 35 sudah terpasang rambu himbauan agar kendaraan besar keluar Bawen. Kalau nyelonong akan ditilang," kata Eko.
Untuk diketahui, tol Bawen-Salatiga merupakan salah satu ruas tol panoramik yang menyuguhkan pemandangan indah sepanjang 17,6 km. Di tol Salatiga terkenal dengan latar Gunung Merbabu yang viral beberapa waktu lalu. (alg/bgs)