Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman mengatakan berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG radius aman paska peningkatan status waspada di Kawah Sileri yakni 1 kilometer. Sehingga, warga yang tinggal di tiga dusun tersebut harus mengungsi.
"Saat ini memang masih belum mengungsi. Kami akan melakukan komunikasi dengan pemerintah desa setempat dan tokoh masyarakat. Sehingga, warga tetap waspada namun tidak panik," ujarnya di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Jumat (15/9/2017).
Sebelumnya, imbauan untuk mengungsi selama status waspada ini sudah disampaikan petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng. Hanya, diakuinya hingga saat ini warga masih belum mengungsi. Bahkan sebagian masih ke lahan pertanian yang berada di dekat kawah.
"Jika melihat aktivitas gempa tremor yang masih terus terjadi, memang warga harus mengungsi. Secepatnya kami akan melakukan sosialisasi," sambungnya.
Untuk lokasi pengungsian, Arief juga mengatakan, hal tersebut akan dikoordinasikan dengan kepala desa di Kepakisan dan sekitarnya. Utamanya, kata dia yang benar-benar aman dan lebih dari 1 kilometer.
![]() |
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip menambahkan aktivitas gempa tremor di Kawah Sileri masih terus terjadi. Ia meminta agar warga untuk menaati larangan untuk tidak mendekat ke Kawah Sileri dengan jarak aman 1 kilometer dari bibir kawah.
"Tanda visualnya adanya peningkatan ketebalan asap kawah serta lebih tinggi," terangnya.
Herman, salah satu warga Kepakisan mengaku sengaja belum mengungsi hingga saat ini. Meski rumah yang ia tempati berjarak sekitar 500 meter dari bibir kawah Sileri.
"Karena sudah biasa jadi tidak panik. Meskipun sebenarnya jika keluar gas beracun saya juga takut," ujar Herman saat merawat tanaman kentang. (sip/sip)