"Bulan-bulan seperti ini (paus terlihat). Kalau perhitungan orang Jawa itu pas masuk mangsa katelu (musim ketiga) hingga mangsa kapat (musim keempat)," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Marjono ke detik.com, Jumat (15/9/2017).
Dalam Pranatamangsa Jawa, mangsa katelu berumur 24 hari antara 25 Agustus hingga 17 September. Sedangkan mangsa kapat berumur 25 hari antara 18 September hingga 12 Oktober. Mangsa kapat ini adalah masa peralihan menuju musim hujan atau biasa disebut mangsa labuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini belum ada laporan (terlihat). Terakhir Kamis kemarin ini sekitar jam 10.00 WIB terlihat di Pantai Ngrenehan. Sebelumnya juga muncul di Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan. Tapi ya tidak tentu tempat (munculnya), kalau hari Minggu kemarin di Pantai Ngobaran," ucapnya.
Marjono menerangkan kemunculan paus di sekitar pantai di Gunungkidul juga berkaitan dengan musim kawin. "Musim-musim seperti ini biasanya ikan besar (lumba-lumba) dan paus tampak di permukaan, menepi. Menurut saya mereka kejar-kejaran karena musim kawin," ucapnya.
Sementara Sekretaris I Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Baron, Surisdiyanto, berpendapat berbeda. Menurutnya kemunculan paus tersebut karena ikan-ikan kecil menepi, lalu paus mengejar hingga dekat pantai. Fenomena ini disebutnya sudah biasa, karena tiap tahun selalu terjadi.
"Sepengetahuan kami itu (paus) terlihat di sepanjang pantai di Gunungkidul. Baik di Pantai Sepanjang, Pantai Ngobaran, Pantai Nguyahan, dan Pantai Ngrenehan. Bahkan di Pantai Indrayanti petugas kami menjumpai paus," kata Surisdiyanto. (mbr/mbr)