Hal ini disampaikan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip Kamis (14/9/2017). Dikatakan, gempa ini disebabkan pergerakan fluida di bawah tanah dengan tren amplitudo yang semakin membesar hingga saat ini.
"Kami terus melakukan pemantauan terkait gempa tremor yang terjadi di Kawah Sileri, apakah semakin mendekati permukaan atau belum," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain Sileri, warga juga diimbau tidak melakukan aktivitas di Kawah Timbang. Karena, adanya ancaman bahaya gas CO2 dan H2S yang membahayakan," imbaunya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Arief Rahman juga membenarkan adanya aktivitas gempa di Kawah Sileri. Hingga saat ini, Arief menyampaikan Kawah Sileri masih aman. Saat ini, pihaknya mengaku ikut memantau perkembangan terkini bersama Stasiun Pengamat Gunung Api Dieng, Kepala Desa dan Desa Tangguh Bencana (Desata) setempat.
"Kami terus memantau perkembangan karena saat ini masih terus dikaji oleh Badan Geologi. Untuk itu, warga jangan panik namun tetap waspada," kata dia.
Menurut dia, pasca letusan awal Juli 2017 lalu, baru kali ini tejadi peningkatan aktivitas. Hanya saja menurutnya belum mengkhawatirkan. Meskipun jauh dari permukiman penduduk, pihaknya tetap menyiapkan skenario jalur evakuasi.
"Kami segara memasang tanda untuk jalur evakuasi dan papan peringatan di sekitar Kawah Sileri," tuturnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini