"Seringkali tindakan parkir sembarangan itu dilakukan oleh orang dari luar Kota Solo. Karena rel berada di dekat pertokoan, lalu mereka parkir di sana. Dikira tidak ada kereta yang lewat," ujar Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6, Eko Budiyanto saat dihubungi detikcom, Rabu (13/9/2017).
Berhentinya KA Batara Kresna gara-gara mobil parkir sembarangan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Namun Eko mengaku belum mengetahui kapan dan di mana tepatnya peristiwa itu terjadi. Namun menurutnya hal itu sering terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam situasi seperti itu, biasanya masyarakat sekitar membantu memindahkan mobil. Pihaknya mengapresiasi tindakan warga yang peduli terhadap kelancaran arus KA.
"Kami berterima kasih kepada warga sekitar, sopir becak, pedagang yang sering membantu KAI. Bahkan pernah mereka mengangkat mobil agar kereta bisa jalan," ujarnya.
Namun KAI tetap mewanti-wanti agar seluruh masyarakat patuh terhadap rambu-rambu yang ada, baik larangan parkir maupun lampu lalu lintas. Sebab, rel di sepanjang Jalan Slamet Riyadi tidak dilengkapi palang pintu.
"Kalau ada kendaraan yang menyerempet atau menabrak kereta, kami akan menuntut untuk memberi ganti rugi," tutupnya. (sip/sip)