Sampah Penuhi Selokan Mataram di Sleman, Mulai Sepatu sampai Kasur

Sampah Penuhi Selokan Mataram di Sleman, Mulai Sepatu sampai Kasur

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 17:20 WIB
Penampakan Selokan Mataram yang kotor. Foto: Usman Hadi
Sleman - Selokan Mataram di Kalasan, Kabupaten Sleman penuh dengan tumpukan sampah. Beraneka macam sampah ada di selokan yang dibangun pada zaman penjajahan Jepang ini.

Berdasarkan pengamatan detikcom, Selasa (12/9/2017) tidak hanya sampah plastik saja yang menumpuk di selokan yang terletak di Dusun Kadirojo II, Desa Purwomartani, Kalasan ini. Namun terlihat juga ada tikar, kasur, sepatu, pohon pisang, kayu, botol, pembalut, bangkai dan sejumlah sampah rumah tangga lainnya yang menumpuk menjadi satu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut seorang petani Desa Purwomartani, Ambyah (70), tumpukan sampah itu selain berasal dari aliran selokan bagian atas, juga karena banyak orang yang sengaja membuang sampah ke selokan. Kebiasaan seperti ini menurutnya sudah berlangsung lama.

"Tiap hari ada orang buang sampah ke selokan (Mataram)," kata Ambyah saat berbincang dengan detikcom.

Menurutnya, pelaku yang tega membuang sampah ke selokan berasal dari berbagai kalangan. Dia pernah menyaksikan sendiri sebuah mobil melintas di sekitar selokan, lalu mobil tersebut berhenti dan setelahnya orang dari dalam mobil keluar dan membuang sampah ke selokan.

"Mereka itu buang sampah tidak mengenal waktu, mulai dari pagi, siang, sore dan malam. Tetapi memang yang paling banyak dijumpai pas maghrib dan subuh" terangnya.

Oleh sebab itu dia berharap, pemerintah melalui instansi yang berwenang bersedia turun tangan mengatasi problem ini. Sebab adanya tumpukan sampah di Selokan Mataram, jelas-jelas meresahkan warga karena menimbulkan bau tidak sedap.

"Paling tidak dari atasan memberikan peringatan atau bagaimana," ujarnya.

Harapan serupa disampaikan Sukardiyono (65), warga Purwomartani. Sebab kata dia pemerintah selama ini tidak pernah turun tangan membereskan tumpukan sampah di Selokan Mataram.

"Selama ini adanya hanya keluhan-keluhan (warga) saja, padahal tumpukan sampah di selokan ini sudah berlangsung lama, puluhan tahun," pungkasnya. (sip/sip)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads