Rumah yang ditempati sekarang ini di tanah milik tetangganya Kisman. Sedangkan rumah milik Biyah sudah lama roboh. Keluarga Biyah memilih membangun kembali rumah yang dulu roboh. Yang tersisa hanya genting rumah yang masih dikunmpulkan di dekat pekarangan.
Sebab setelah dilakukan komunikasi dengan Kisman pemilik rumah tersebut keberatan jika dilakukan tukar lahan. Saat ini Kodim 0704 Banjarnegara membantu membuatkan jamban keluarga agar lingkungan menjadi sehat dan bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya muncul wacana yang direhab. Rumah yang saat ini ditempati adalah milik Kisman. Kemudian sebagai gantinya, Kisman diberi petakan tanah yang dimiliki Biyah. Tetapi, setelah dilakukan komunikasi dengan Kisman, dia tidak berkenan jika tukar lahan. Tapi, kalau sekadar ditempati tidak apa-apa," katanya.
Dengan kondisi ini, anggaran Rp 10 juta dari program RTLH Desa Kebutuhjurang akan digunakan untuk membangun kembali rumah Biyah yang ambruk 5 tahun lalu. Saefullah menuturkan, nantinya jika terjadi kekurangan dana akan diupayakan secara swadaya masyarakat.
"Apalagi jika melihat genting yang dulu digunakan di rumah Biyah sebagian masih bisa digunakan. Nanti, kalau ada kekurangan, kami akan mengerahkan warga sekitar untuk membantu," kata dia.
Sadan, adik Biyah lainnya menuturkan lebih baik membangun rumah sendiri. Hal ini untuk menghindari salah paham antara keluarga Kisman dengan Biyah di kemudian hari. Apalagi saat ini, status Kisman masih menumpang di rumah mertua.
"Rumah memang tidak ditempati saat ini, tetapi kalau nanti tiba-tiba Kisman pulang akan repot. Makanya cukup tidak cukup, lebih baik membangun mendirikan rumah lagi," tutur Sadan.
![]() |
Saat ini Kodim 0704 Banjarnegara juga akan membantu membuatkan jamban keluarga agar tidak kesulitan saat buang air. Saat ini material untuk membuat jamban sudah mulai disiapkan.
Program jambanisasi dari Kodim 0704 Banjarnegara itu diperuntukkan untuk keluarga Biyah. Selain tidak ada anggota keluarga itu yang bisa bekerja, jamban yang dimiliki keluarga tersebut tidak layak.
Berdasarkan keterangan Sadan, adik kandung Biyah, untuk kebutuhan mandi dilakukan di belakang rumah menggunakan ember tanpa penutup. Sedangkan untuk buang air besar (BAB) Biyah dan keluarga harus berjalan sekitar 15 meter dari rumah.
"Kalau ada bantuan untuk pembuatan jamban saya ucapkan terimakasih, karena selama ini memang belum layak," kata Biyah.
Komandan Kodim 0704 Banjarnegara letkol Inf Bagas Gunanto mengatakan program jambanisasi untuk membantu warga di bidang kesehatan. Tujuannya agar lingkungan bersih sehingga terbebas dari beragam penyakit.
"Tahun ini ada 50 titik jambanisasi yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pagedongan, Madukara dan Bawang," pungka Bagus.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini