Satu Orang Jemaah Haji Debarkasi Solo Meninggal di Pesawat

Satu Orang Jemaah Haji Debarkasi Solo Meninggal di Pesawat

Ragil Ajiyanto - detikNews
Minggu, 10 Sep 2017 19:33 WIB
Seorang jemaah haji meninggal dunia di pesawat. Foto: Ragil Ajiyanto
Boyolali - Seorang jemaah haji Kloter 12 wafat di dalam pesawat saat perjalanan pulang. Jemaah asal Kabupaten Magelang itu meninggal dunia sekitar satu jam sebelum pesawat mendarat di bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

"Satu jemaah haji meninggal dunia di dalam pesawat yakni ibu Siamah Djoyodikromo Marto (66), alamat Kayupuring Tengah RT 01/14, Banyusari, Kabupaten Magelang," jelas Kasubbag Humas PPIH Debarkasi Solo, Afief Mundzir, Minggu (10/9/2017).

Dikatakan Afief, jemaah tersebut meninggal dunia di dalam pesawat pukul 15.41 WIB atau sekitar satu jam sebelum pesawat mendarat. Pesawat Garuda yang mengangkut 357 jemaah haji itu mendarat di bandara Adi Soemarmo pada pukul 16.41 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, Siamah dalam posisi duduk di kursinya. Kemudian diperiksa oleh dokter kloter dan dipastikan telah meninggal dunia.

"Informasi yang kami dapat, meninggal dunia karena serangan jantung," terang Afief.

Wafatnya seorang jemaah haji di dalam pesawat itu diinformasikan ke Debarkasi Solo. Setelah pesawat mendarat, jenazah Siamah Djoyodikromo Marto diturunkan lebih dulu dan dimasukkan ke mobil ambulans yang telah disiapkan lalu dibawa ke asrama haji.
Jemaah haji kloter 12 tiba di asrama haji Donohudan.Jemaah haji kloter 12 tiba di asrama haji Donohudan. Foto: Ragil Ajiyanto
"Posisi jenazah saat ini masih di asrama haji. Namun sudah diserahkan PPIH ke panitia daerah. Terkait sertifikat kematian akan selesai juga malam ini saat jenazah diberangkatkan ke Kabupaten Magelang," kata dia.

Lebih lanjut Afief mengatakan, kloter 11 asal Kabupaten Kebumen mendarat pukul 16.25 WIB. Dalam kloter 11 terdapat satu jemaah yang sakit dan sudah langsung dibawa pulang ke daerahnya.

Kloter 11 baru saja diberangkatkan dari asrama haji ke daerah asalnya, Kabupaten Kebumen.

"Jemaah yang sakit tersebut memang sudah termasuk Risti (resiko tinggi). Sakit kanker payudara," pungkasnya. (sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads