"Akan kami telusuri lagi, kami cek ke Desa (Purwodadi)," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, saat dihubungi detikcom, Minggu (10/9/2017).
Bambang menerangkan, sebelum matinya puluhan kambing warga hari ini, beberapa waktu lalu pihaknya sudah menerjunkan tim yang sama. Namun tim tersebut belum berhasil menemukan penyebab matinya kambing-kambing warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini jumlah hewan liar yang menyerang ternak warga juga belum diketahui. Karena minimnya data, Bambang mengaku pihaknya kesulitan mengambil langkah buat mengatasi problem tersebut.
"Saat ini kami hanya bisa mengimbau, mengajak masyarakat untuk mengamankan kambing-kambingnya. Karena itu kambing posisinya di ladang, jauh dari pemukiman," paparnya.
Meski belum bisa menyimpulkan hewan apa yang memangsa kambing warga, dia yakin ternak warga dimakan hewan buas. Hewan buas itu memakan kambing warga karena persediaan makanan di dalam hutan berkurang.
"Kan kondisi seperti ini (hewan buas menyerang) bisa karena kekurangan air, kekurangan pakan. Tapi teman-teman (tim UPT Puskewan Tepus) juga belum melaporkan, sebenarnya itu anjing atau harimau," paparnya.
Sebagaimana diketahui, hari ini sebanyak 10 kambing warga di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, mati. Puluhan kambing tersebut diyakini warga mati karena dimangsa anjing liar.
"Jelas yang memangsa kambing warga anjing-anjing liar, warga yakin betul itu" jelas Kepala Desa Purwodadi, Sucipto.
Akibat kejadian itu, tahun ini sampai September 2017 sudah ada 50 sampai 60-an kambing di Desa Purwodadi mati dimangsa anjing liar. Kondisi ini jelas meresahkan warga, apalagi peristiwa ini selalu berulang tiap tahun.
"Tahun lalu yang dimangsa anjing liar di Purwodadi di bawah 30-an kambing, saya lupa tepatnya. Jadi tahun ini sampai September saja kambing yang dimangsa naik dua kali lipat," pungkasnya. (sip/sip)