Jateng Siaga 1, Polisi Rembang Jaga Perbatasan Jateng - Jatim

Jateng Siaga 1, Polisi Rembang Jaga Perbatasan Jateng - Jatim

Arif Syaefudin - detikNews
Kamis, 07 Sep 2017 13:19 WIB
Penjagaan perbatasan menjelang aksi Rohingya. (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Rembang - Hari ini hingga Sabtu, kondisi keamanan Jawa Tengah dinyatakan siaga 1. Sejumlah personil Polres Rembang disiagakan di wilayah perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur untuk mengantisipasi datangnya massa dari luar provinsi untuk bergabung pada aksi bela Rohingya yang akan digelar pada Jumat besok di Magelang.

Dalam penjagaan wilayah perbatasan, Polres Rembang menerjunkan seluruh personil dari Polsek Sarang.

"Kita akan melakukan monitoring secara intensif di wilayah perbatasan. Jika ada hal yang tidak diinginkan maka akan kami laporkan kepada pimpinan, untuk ditindaklanjuti," ungkap Kapolsek Sarang, AKP I Made Hartawan, Kamis (7/9/17) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, Kapolres Rembang, AKBP Phungky Bhuana, menjelaskan pengamanan tidak hanya dilakukan di wilayah perbatasan saja, namun juga dilakukan secara merata di seluruh wilayah hukum Polres Rembang.

Dalam pengamanan tersebut, Polres Rembang menyiagakan seluruh kekuatan Polres. Hari ini disebutkannya, Polres Rembang dalam siaga satu mengantisipasi gelombang massa bela Rohingya.

"Pagi ini sudah kami gelar apel lintas sektoral. Kami dalam posisi siaga satu, maka dari itu akan mengerahkan seluruh kekuatan dari tubuh Polres hari ini. Kami akan tarik setelah adanya instruksi pencabutan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, sampai saat ini belum ada laporan terkait adanya massa dari Rembang yang berencana berangkat ikut dalam aksi bela Rohingya di Magelang. Ia menghimbau agar warga Rembang tidak bergabung aksi demi menjaga kondusifitas.



"Untuk menyampaikan rasa keprihatinan atas tragedi Rohingya, saya menghimbau kepada masyarakat agar penyampaiannya dilaksanakan di wilayah masing-masing saja," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Jateng menetapkan siaga 1 di daerahnya pada 7 hingga 9 September. Penetapan situasi khusus itu terkait rencana aksi bela Rohingya di Magelang pada 8 September dan rencana kedatangan presiden menghadiri puncak peringatan Haornas di Magelang pada 9 September. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads