Puncak Kemarau, Ternak Udang Vaname Terkendala Kadar Garam Tinggi

Puncak Kemarau, Ternak Udang Vaname Terkendala Kadar Garam Tinggi

Arif Syaefudin - detikNews
Rabu, 06 Sep 2017 22:41 WIB
Petani tambak udang di Rembang. (Foto: Arif Syaefudin/detikcom)
Rembang - Sejumlah petani udang vaname di Rembang mengaku kesulitan membesarkan udangnya lantaran kadar garam air saat ini cukup tinggi. Hal itu disebabkan cuaca yang sangat terik, hingga memicu peningkatan kadar garam pada air laut yang digunakan sebagai media ternak.

Kondisi tersebut mampu mempengaruhi perkembangbiakan udang vaname. Periode ternak udang menjadi lebih lama jika dibanding dengan kondisi normal. Dengan demikian, juga akan berimbas pada membengkaknya biaya produksi ternak.

"Kalau cuaca kemarau seperti ini memang kendalanya pada air. Air laut yang digunakan itu pasti mengalami kenaikan kadar garam. Periode panen jadinya molor sehingga biaya pakan, listrik, perawatan lainnya juga bertambah," jelas Budi, salah satu petani udang vaname asal Desa Tireman Kecamatan kota Rembang, Rabu (6/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika dalam kondisi normal proses ternak hanya selama dua bulan, dengan kondisi seperti sekarang proses produksi molor hingga 20 hari sampai satu bulan. Pendapatan petani akan semakin menurun, bahkan kadang merugi jika tidak dibarengi dengan kenaikan harga udang.

"Perkembangan udang itu jadi terhambat. Ya meskipun udang vaname ini terkenal dengan adaptasinya yang cepat, tapi kondisi ini jelas berpengaruh. Ukuran udang jika dipanen pada masa yang normal masih kecil-kecil," imbuhnya.

Biasanya panen udang sendiri dilakukan hingga beberapa tahapan. Tahap pertama yakni untuk mengurangi populasi udang dalam tambak demi pertumbuhan sebagian udang lainnya, dilakukan pada bulan kedua sejak penanaman bibit, dinamakan panen parsial.

Sepuluh hari kemudian, akan disusul panen berikutnya dengan mengambil separuh jumlah udang pada tambak. Dan terakhir dilakukan sepuluh hari setelah panen kedua dengan menguras habis jumlah udang pada tambak.

"Kalau kondisi normal, ukuran udang itu bisa sampai size 30. Artinya satu kilogram hanya ada 30 ekor. Tapi sekarang ini paling mentok pada size 40, itupun sangat sulit dan harus diperhatikan betul proses ternaknya," kata dia.

Petani udang lainnya, Karsani, menyebutkan selain cuaca terik, sejumlah petani juga seringkali dibuat repot dengan wabah stres udang. Udang tiba-tiba mati mendadak lantaran air dari laut yang tercemari limbah.

"Tidak semuanya terkena hama stres ini. Beberapa waktu lalu saya sempat gagal panen karena ini," jelasnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads