Hal itu diungkapkan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, usai rapat koordinasi digelar di aula kantor Ditlantas Polda Jateng, Jalan Pahlawan yang dihadiri Asops Kapolri Irjen Pol M Iriawan, Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad, dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Awan Samodra serta perwakilan kepolisian se-Jawa.
Condro mengatakan koordinasi sudah dilakukan dengan kepala daerah di 35 Kabupaten/Kota se-Jateng agar digelar kegiatan peduli Rohingya bersamaan dengan rencana aksi di Borobudur yaitu pada Jumat (8/9) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan, kegiatan di Masjid bukan berarti unjuk rasa yang diikuti orasi, namun dengan kegiatan religius. Para ulama juga akan mengisi kegiatan di Masjid besok Jumat.
"Masjid bukan tempat aksi. Masjid itu tempat ibadah, salat. Tentunya kegiatannya solat, solat Jumat, doa, dan salat gaib dan galang dana," terang Condro.
Sementara itu udah ada informasi aksi yang rencananya akan digelar di Borobudur akan pindah ke masjid An Nuur, Sawitan, Kabupaten Magelang. Meski demikian kepolisian dan TNI tetap akan menyiapkan personel untuk menjamin situasi kondusif.
"Saat ini Polda Jawa Tengah akan menyiapkan kekuatan 22 SSK (sekitar 2.200 personel). Dengan tambahan dari teman-teman TNI 3 SSK. Jadi sekitar 25 SSK (sekitar 2.500 personel)," tandas Condro.
Selain itu Polda Jateng menetapkan siaga 1 jelang rencana aksi di Borobudur hari Jumat mendatang. Pengamanan dilakukan di ring 1 kawasan Borobudur bahkan hingga perbatasan.
"Polda jateng akan saga 1 hari Kamis, Jumat, Sabtu, 3 hari," tegas Condro.
"Tidak akan ada (unjuk rasa) yang bisa masuk ring 1, kawasan candi Borbudur steril. Pengamanan ring 2 dan ring 3 perbatasan daerah, kita sekat," imbuhnya. (alg/mbr)











































