"Saya bisa memijat berbagai hewan, mulai kaki dua seperti ayam aduan, hingga hewan kaki empat seperti sapi, kambing, dan lainnya," ujar Yasmudi, saat memijat sapi di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Rabu (30/8/2017).
Menjelang Hari Raya Idul Adha seperti saat ini, permintaan pijat hewan diakui Yasmudi mengalami peningkatan. Pijat terutama dilakukan terhadap hewan kurban jenis sapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia menjelaskan, pijat hewan tidak berbeda dengan pijat manusia. Hanya saja, pijat ini lebih memerlukan tenaga, lantaran urat hewan lebih keras dan besar dibanding urat manusia.
Adapun perlengkapan yang dibutuhkan dalam memijat pun tidak berbeda. Hanya dibutuhkan balsem, ditambah obat sakit urat untuk diminumkan ke hewan.
"Saya pakainya balsem untuk mengurut dan memijat, kemudian obat rheumayil yang dijual di toko-toko obat. Untuk sapi kecil butuh obat 4 butir, sedangkan sapi besar 6-8 butir, diminumkan usai dipijat," ungkapnya.
Yasmudi mengatakan, kemampuannya memijat hewan didapatkan secara otodidak, tanpa diajari orang lain. Pengalaman memijatnya pertama kali didapat sekitar 23 tahun lalu.
Saat itu, Yasmudi bekerja sebagai buruh tani yang menggarap sawah milik seorang tetangganya. Suatu hari, pemilik sawah menggarap sendiri lahannya menggunakan seekor kerbau. Tiba-tiba, kerbau miliknya itu pingsan.
"Entah pingsannya karena apa, kemudian saya pijat, kerbaunya sadar kembali. Sejak saat itu, banyak yang meminta tolong kepada saya untuk memijat hewan mereka, baik kerbau, sapi, maupun kuda," urainya.
Dalam sekali memijat sapi, Yasmudi membutuhkan waktu sekitar setengah jam atau lebih, tergantung sakit yang diderita. Biayanya pun tidak dipatok.
"Saya tidak mematok biaya pijat, seikhlasnya saja," tutur Yasmudi.
Selama 23 tahun bekerja sebagai pemijat hewan, Yasmudi mengaku beberapa kali mengalami kecelakaan. Kebanyakan ditendang oleh sapi.
Namun demikian, kecelakaan kerja itu tidak sampai membuatnya cidera dan mengalami luka parah.
"Hanya bekas tendangan saja yang masih ada di kaki," ujarnya sambil menunjuk bekas luka di kaki kiri.
Sementara itu, pengguna jasa Yasmudi, Miftahudin (40), warga Dusun Gowok, Desa Polengan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, mengaku sudah berlangganan tukang pijat itu sejak lama.
"Yang saya alami, pijat Pak Yasmudi ini alami dan manjur menyembuhkan hewan. Alhamdulillah sudah terbukti," katanya.
Seperti yang terjadi hari ini, sapi Miftahudin, mendadak melenguh tidak seperti biasanya. Hewan itu pun bergerak tak beraturan.
"Kemarin sempat masuk angin, kemudian sepertinya sekarang sakit pinggang. Saya sengaja mengundang Pak Yasmudi biar dipijat dan sapinya sehat kembali," tandasnya. (bgs/bgs)