Selain air, pedagang juga menyiapkan rumput dan dedaunan lebih banyak. Sebab, di musim kemarau makanan hewan lebih cepat layu dan kering.
Sutiyono, seorang pedagang hewan kurban di sekitar Stadion Kamal Junaidi Jepara mengungkapkan kebutuhan air dan makanan untuk hewan yang dijualnya saat musim kemarau lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kekurangan air, menurutnya, berdampak pada kondisi kesehatan hewan kurban. Hewan akan mudah terserang penyakit.
"Ini kan hewan dijual untuk kurban, jadi kesehatannya harus benar-benar terjaga," lanjutnya.
Dia menambahkan dua hari menjelang Idul Adha, penjualan hewan kurban meningkat, termasuk kambing. Dari 40 kambing dijualnya sudah setengahnya yang terjual. Rata-rata harga kambing jantan yang sudah memenuhi syarat untuk kurban sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta per ekor.
"Diperkirakan penjualan masih akan berlangsung sampai hari H," papar dia.
Pedagang laim Maryanto menambahkan, ia dan rekan-rekannya telah membuka lapak di tanah lapang yang bersebelahan dengan Stadion Kamal Junaedi, sejak Minggu (27/8/2017).
"Dari 53 kambing yang dibawa, sudah 46 yang terjual ekor sekarang tinggal 7 ekor saja," tuturnya.
Ia mengatakan, kebanyakan pembeli berasal dari sekitar Kedung Malang, Mlonggo dan areal Kota Jepara. Saat membeli kambing, sebagian besar pembeli biasanya menitipkan hewan kurban di lapaknya. Pada H-1, kambing-kambing tersebut baru akan diantarkan.
"Ini masih banyak karena titipan, nanti diambilnya pas hari Kamis (31/8/2017), berdekatan dengan hari raya," pungkas Maryanto. (bgs/bgs)











































