Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memanggil Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi. Sultan HB X menjelaskan tentang rencana pembentukan sekber tersebut.
Sultan mengatakan sekber mempunyai program pengembangan kawasan Malioboro, Keraton, Pakualaman, Kotabaru dan Kotagede Yogyakarta. Program pengembangan akan fokus pada heritage city, sehingga antara provinsi dan Kota Yogyakarta sebagai ibu kota provinsi dapat terjadi sinergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dijelaskan, Waliokta Yogyakarta Haryadi Suyuti akhirnya memahami tujuan pembentukan sekber. Karena selama ini pengertian sekber Malioboro hanya berbicara soal Malioboro.
"Ternyata sekber ini kaitanya dengan kawasan, jadi bukan hanya Malioboro. Sekber itu mengampu kawasan Malioboro, Keraton, Pakualaman, Kotabaru, kotagede. UPT Malioboro nanti akan kami perkuat," kata Haryadi Suyuti usai bertemu dengan Sri Sultan HB X di komplek Kepatihan Yogyakarta.
UPT nantinya akan dibawah kendali dari sekber. Pemkot Yogyakarta sendiri akan memperkuat keberadaan UPT Malioboro dengan struktur organisasinya.
Sekda DIY Gatot Saptadi menambahkan Pemda DIY dan Pemkot Yogyakarta perlu menyamakan persepsi apa yang menjadi kewenangan dan tugas masing-masing. Sekber ditargetkan sudah terbentuk pada akhir Agustus 2017. (bgs/bgs)