Ketiganya adalah Akhir Rutiyani dan kedua anaknya, Klarissa dan Khamila (4,5). Menurut Nur Rohmah, saat masuk IGD kondisi Khamila yang paling parah hingga akhirnya tak tertolong jiwanya. Sedangkan anak kedua, Qaulan Shakila, meninggal di RS Umi Barokah.
"Saat masuk IGD, kondisi anak yang paling kecil sudah kritis, sehingga langsung kami tangani secara khusus dan dimasukkan ke ICU namun kondisinya terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari meeting dengan tim medis yang menangani, memang (para korban) mengalami intoksikasi. Dari gejala-gejala yang timbul dan riwayatnya sampai dibawa ke rumah sakit mengarah kepada suatu proses keracunan," terangnya.
Racun tersebut, kata dia, masuk ke tubuh para korban kemungkinan besar karena terhirup. Bau dari obat yang digunakan untuk mengobati kutu rambut, terhirup para korban dan kemudian mengalami keracunan. Kondisi yang parah dialami anak-anaknya yang kecil, karena daya tahan tubuhnya yang masih rentan.
Seperti diberitakan sebelumnya empat orang sekeluarga di Boyolali diduga mengalami keracunan, usai memakai obat kutu rambut di kepalanya. Mereka adalah Akhir Rutiyani (35) dan tiga anaknya, yakni Klarissa (12), Qaulan Shakila (9) dan Khamilla (4,5 tahun). Qaulan Shakila dan Khamila akhirnya meninggal dunia.
Polres Boyolali mengamankan barang bukti berupa botol obat serangga merek Diazinon yang diduga digunakan korban untuk mengobati kutu rambut. (mbr/mbr)











































