"Untuk tindakan selanjutnya, kami masih menunggu hasil uji laboratorium," ujar Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei saat jumpa pers di Banjarnegara, Senin (28/9/2017).
"Karena beredar kabar kalau wortel yang bibitnya dari China ini mengandung zat berbahaya," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petani wortel yang menanam bibit asal China kini mengaku pasrah. Seharusnya saat ini mereka sudah memasuki masa panen.
"Masa usia tanam sudah tiga bulan. Mestinya sekarang wortelnya sudah dipanen," ujar salah seorang petani di Desa Batur Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Fanani, Sabtu (26/8).
Lebih rinci, Nona menyebutkan untuk ciri-ciri fisik wortel yang berasal dari China ini memiliki warna yang lebih mencolok, serta tidak mudah busuk. Sehingga wortel tersebut ebih menarik bagi pembeli.
Saat ditanya kerugian warga, Nona menjelasakan nantinya akan dihitung dengan luasan lahan warga yang ditanami wortel. Sebab, para petani tidak membeli bibit namun dalam bentuk kerjasama dengan memberikan lahan untuk ditanami wortel.
" Jadi nanti yang akan membeli wortel juga orang yang memberikan bibit tersebut. Petani hanya lahan dan perawatan tanaman," terangnya.
Untuk kepastian kapan hasil uji laboratorium, Nona belum bisa memastikan. Sebab, uji laboratorium langsung dilakukan oleh Mabes Polri.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini