Ada dua jemaah yang batal berangkat bersama kloter yang juga biasa disebut sapu jagad itu karena masih sakit.
Kloter terakhir ini merupakan gabungan jemaah calon haji dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY. Selain mengangkut jemaah asal Kabupaten Jepara sebanyak 292 jemaah dan 5 petugas haji, kloter sapu jagad ini juga membawa 20 jemaah dari sejumlah Kabupaten/Kota yang tertunda keberangkatannya. Antara lain dari dari Kabupaten Kendal, Purbalingga, Cilacap, Demak, Klaten, Banjarnegara, Temanggung, Kota Semarang dan DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kloter Terakhir Embarkasi Solo. Foto: Ragil Ajiyanto |
Kedua jemaah tersebut yakni Soehirati Khusnan Salim (76), dari Kloter 92 asal Kabupaten Rembang dan Nur Hidayah Muhdi, dari Kloter 81 asal Kabupaten Klaten.
"Untuk Nur Hidayah Muhdi sudah dibawa pulang ke daerahnya, sedangkan satu jemaah lagi yakni Soehirati Khusnan Salim saat ini masih dirawat di RSUD Dr Moewardi, Solo," jelasnya.
Sementara itu, dari 34.112 jemaah calon haji yang rencana diberangkatkan pada musim haji tahun 2017 ini, Embarkasi Solo telah memberangkatkan 33.892 jemaah dari Jawa Tengah dan DIY. Ada selisih antara kuota dan realisasi keberangkatan sebanyak 220 jemaah.
Kloter Terakhir Embarkasi Solo. Foto: Ragil Ajiyanto |
Hingga saat ini, ada sebanyak 11 jemaah dari Embarkasi Solo yang wafat. Satu jemaah wafat di asrama haji Donohudan dan 10 jemaah wafat di Arab Saudi. Selain itu juga terdapat 15 jemaah yang wafat di kampung mereka sebelum diberangkatkan ke Embarkasi haji. (sip/sip)












































Kloter Terakhir Embarkasi Solo. Foto: Ragil Ajiyanto
Kloter Terakhir Embarkasi Solo. Foto: Ragil Ajiyanto