Pemerintah Kota Yogyakarta menyediakan fasilitas penyembelihan hewan kurban gratis. Syaratnya panitia kurban harus mendaftar terlebih dahulu, untuk hewan kurbannya disembelih di Rumah Penyembelihan Hewan (RPH) Giwangan.
"Bagi yang sudah mendaftar, pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan gratis, tidak dikenakan tarif retribusi," kata Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti di Balaikota Yogya, Jumat (25/8/2017).
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogya Sugeng Darmanto mengatakan, untuk pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan, pihaknya sudah bekerjasama dengan lima kelompok. Kelima kelompok kerja tersebut adalah mitra Dinas Pertanian dan Pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jumlah hewan kurban yang disembelih di RPH Giwangan dibatasi. Di hari pertama kurban yang disembelih ada 41 hewan kurban, hari kedua 46 hewan kurban, hari ketiga masih kosong karena belum ada panitia yang mendaftar, dan di hari keempat sudah ada 24 hewan kurban.
"Baru pertama kali ini kebijakan pemotongan hewan kurban gratis di RPH Giwangan. Untuk hari pertama sudah full, sudah penuh. Di hari ketiga yang masih kosong," ucapnya.
Sugeng melanjutkan, para panitia hewan kurban Kota Yogya masih bisa mendaftar dalan program pemotongan hewan kurban gratis. Pendaftarannya bisa dilakukan di Posko Idul Kurban di RPH Giwangan.
"Pendaftarannya bisa dilakukan sampai tanggal 4 September 2017, pada jam 08.00 sampai 15.00," ujarnya. "Pas hari H panitia hewan kurban harus membawa hewannya, ya minimal 12 jam sebelum jadwal pemotongan," tambahnya.
Selain pemotongan hewan gratis, Pemkot Yogya juga menyediakan pemeriksaan kesehatan hewan di RPH Giwangan. Cuma hewan tersebut dikhususkan untuk hewan dari luar daerah.
"Kami juga menyediakan tiga kendaraan angkutan daging, angkutan tersebut untuk membawa daging kurban di sejumlah tempat di Kota Yogya, gratis," paparnya.
Walikota Haryadi Suyuti mengimbaua khusus untuk anak-anak dan ibu hamil, agar mereka tak melihat langsung proses penyembelihan hewan kurban. Sebab dikhawatirkan anak-anak dan ibu hamil menjadi trauma.
"Saya mengimbau agar anak-anak di bawah umur tidak melihat proses penyembelihan. Jadi itu harapan saya, tolong orangtua tidak mengajak putra-putrinya, juga Ibu-ibu yang sedang mengandung," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini