Saat dikejar monyet itu bersembunyi di kolong tempat tidur rumah salah satu warga di Dukuh Gunungsari, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Surakarta, BKSDA Jateng, Titi Sudaryanti mengatakan tindakan dengan menembak monyet saat berusaha ditangkap dilakukan karena tidak ingin ada yang menjadi korban lagi. Saat menyerang warga, monyet tersebut menggiti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya berbagai upaya dan cara menangkapnya juga telah dilakukan. Tetapi monyet tersebut sulit ditangkap. Semakin hari, ternyata korban semakin banyak.
Beberapa upaya yang dilakukan BKSDA Jateng untuk menangkap monyet tersebut. Salah satunya dengan memancing menggunakan monyet lain, baik monyet betina maupun jantan.
Monyet untuk memancing itu dimasukkan ke kandang dan diletakkan di lokasi yang biasa diketahui monyet liar itu muncul. Kemudian, juga dipasang perangkap menggunakan buah-buahan maupun ayam serta dengan cara disanggong. Perburuan juga dilakukan melibatkan sejumlah komunitas menembak dan anggota Perbakin.
"Pencarian dilakukan di enam desa. Satu desa di Kecamatan Kemusu dan lima desa di Kecamatan Karanggede. Desa-desa itu yang diketahui monyet tersebut sering muncul. Tetapi lebih sering di wilayah Karanggede," katanya.
Titi mengatakan total korban serangan monyet tersebut sekitar 15 orang, dari sejumlah desa di Kecamatan Karanggede. Kebanyakan warga yang diserang sedang beraktivitas di sekitar rumahnya. Para korban menderita luka gigitan maupun cakaran.
"Di kaki, pantat, punggung dan tangan. Luka yang dialami pun serius dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit," katanya.
Sebelum berhasil ditangkap dengan cara ditembak pada Kamis (24/8/2017) siang, monyet itu pada pagi harinya juga menyerang nenek Wagiyem (70) warga Dukuh Gunungsari, Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede. Nenek itu mengalami luka di kaki kanan dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Menurutnya upaya menembak monyet tersebut sebagai alternatif terakhir. Meskipun sesuai aturan diperbolehkan ditembak jika membahayakan masyarakat. "Sesuai peraturan, bila membahayakan masyarakat bisa ditembak," tandasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini