Hal tersebut diungkapkan sejumlah pedagang sapi di Pasar Hewan Pamotan, Rembang, Rabu (23/8/2017). Pedagang pun berharap hari raya Idul Adha yang tinggal 9 hari lagi ini, permintaan akan sapi kurban meningkat.
"Kenaikan harga mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per ekor," kata Sutikno, pedagang sapi asal Desa Mojokerto Kecamatan Kragan, Rembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai kondisinya, jika bagus bisa saja harganya mahal, sampai Rp 25 juta," imbuhnya.
Sementara pedagang lainnya, Yusuf asal Desa Karas Kecamatan Sedan mengaku saat ini mampu terjual 3-4 ekor saja per hari. Namun menurutnya lebih ramai jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kalau tahun lalu, sejak dua minggu sebelum Idul Adha sudah bisa terjual sampai 10 ekor. Sekarang berkurang," katanya.
Menurutnya sampai saat ini belum ada kenaikan jumlah pembeli hewan kurban di pasar. Ada kemungkinan seminggu menjelang Idul Adha, pembeli akan meningkat. "Semoga meningkat lagi pembeli yang datang ke pasar, karena tinggal 9 hari lagi," katanya.
Yusuf menduga, para pembeli saat ini lebih memilih membeli sapi langsung di kandang atau rumah para peternak di desa-desa. Mereka sudah mendatangi rumah-rumah peternak di desa jauh hari sebelumnya.
Dia melihat stok sapi dari peternak di desa-desa cepat berkurang. Sedangkan intensitas pengunjung atau pembeli di pasar hewan cenderung sepi. "Kalaupun ada paling banyak hanya melihat dan tanya-tanya soal harga," katanya.
Menurutnya sapi-sapi yang dijual di wilayah merupakan sapi lokal yang diternak oleh petani Rembang sendiri. Sapi-sapi tersebut tidak berasal dari daerah lain seperti Blora, Pati ataupun Purwodadi. (bgs/bgs)











































