Meriahnya Batik Fashion Show dari Bahan Bekas di Purworejo

Meriahnya Batik Fashion Show dari Bahan Bekas di Purworejo

Rinto Heksantoro - detikNews
Rabu, 23 Agu 2017 16:53 WIB
Batik Fashion Show di Purworejo. Foto: Rinto Heksantoro
Purworejo - Kemeriahan peringatan HUT ke-72 RI masih saja terasa. Sebuah gelaran Batik Fashion Show dihelat di Purworejo untuk merayakannya.

Acara yang digelar oleh SMK Batik Perbaik Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (23/08/17) menyajikan karya-karya siswa dari bahan bekas.

Puluhan peserta berlenggak-lenggok di atas lapangan basket yang dijadikan sebagai catwalk.
Karya siswa-siswa SMK ini dibuat dari bahan bekas. Karya siswa-siswa SMK ini dibuat dari bahan bekas. Foto: Rinto Heksantoro
Meskipun panas terik membakar kulit dan kostum, namun tak menyulutkan antusias kontestan fashion show itu untuk tetap menapaki lapangan semen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riuh sorak sorai penonton pecah ketika satu per satu para kontestan berjalan sembari memamerkan kostum yang didisain dan dibuat sendiri itu.

Semua pesertapun dibebaskan untuk memilih tema kostum yang akan dikenakan. Kostum bertemakan burung Garuda hingga kuda terbang Pegasus ikut memeriahkan acara yang baru digelar satu kali itu. Bahkan ada yang memakai kostum ala musik tradisional gamelan.
Gelaran ini dihelat untuk merayakan HUT ke-72 RI. Gelaran ini dihelat untuk merayakan HUT ke-72 RI. Foto: Rinto Heksantoro
Salah satu peserta yang menjadi perhatian para penonton adalah Rosi Anjasworo (16). Siswi kelas X ini mengenakan pakaian ala Nyi Roro Kidul. Memakai kostum serba hijau dan berdandan layaknya Ratu Pantai Selatan, ia beralasan sosok Nyi Roro Kidul legendaris dari Indonesia terutama di tanah Jawa.

"Ya pertama ingin beda aja sama yang lain, terus Nyi Roro Kidul itu kan sosok yang legendaris terkenal di Indonesia terutama masyarakat Jawa," tuturnya kepada detikcom di sela-sela kontes.
Karya-karya ini dibuat oleh siswa-siswa SMK.Karya-karya ini dibuat oleh siswa-siswa SMK. Foto: Rinto Heksantoro
Kepala sekolah SMK Batik Perbaik Purworejo, Sujatmiko, S Pd mengatakan, batik fashion show ini digelar selain untuk menunjang kreatifitas siswa siswi dalam mengisi kemerdekaan, juga sebagai ajang kampanye batik agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai batik.

"Anak-anak biar tambah kreatif, itu mereka bikin sendiri lho bukan nyewa atau beli," bebernya.

"Selain itu juga untuk kampanye batik biar masyarakat semakin mencintai batik," imbuhnya.

Sujatmiko menambahkan, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kostum yang terlihat megah dan unik itu hanya terbuat dari bahan bekas. Mulai dari sisa kain, plastik, gabus, spon, kardus dan lain-lain.

"Selain untuk mengirit biaya, kita juga memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai agar lebih berguna," pungkas Sujatmiko.

Penonton yang sedari awal hingga akhir menyaksikan kontes kostum dari bahan bekas itu, tak henti-hentinya berteriak dan bertepuk tangan.

Salah satu siswi, Rahma Wardani (15) yang baru pertama kali menyaksikan gelaran itu mengaku senang dan kagum.

"Bagus banget, kayaknya kontes yang lain kalah bagus. Apalagi yang tema nya batik bekas kayak gini, baru pertama kali lihat," ungkap Rahma.

Dewan juri yang diambil untuk memilih sang juara pun diambil dari guru, wali murid hingga anggota DPRD Kabupaten Purworejo.

Untuk sang juara nantinya akan dipilih juara 1, 2, 3 serta harapan 1, 2, dan 3. Masing-masing akan mendapatkan uang pembinaan dan tropi. Hadiah sendiri diberikan bukan sebagai tanda kemenangan namun sebagai semangat agar siswa-siswi ke depannya lebih kreatif lagi. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads