.webp)
Pada tahun lalu dalam kurun waktu yang sama, peternak bisa mengirim 100 ekor sapi ke sejumlah kota di Jawa. Sementara tahun ini pihaknya baru mengirim 70-an ekor sapi.
"Tahun ini permintaan hewan kurban menurun 25 persen bila dibanding tahun lalu. Tahun lalu peternak bisa mengirim 100 ekor sapi. Sekarang cuma 70-an ekor sapi," kata Karnoto kepada wartawan, di Bejiharjo, Senin (21/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski permintaan menurun, Karnoto mengakui tahun ini harga hewan kurban mengalami kenaikan. Rata-rata harga seekor sapi dihargai Rp 19 juta sampai Rp 24 juta, tergantung ukuran dan berat sapi tersebut.
"Memang ada kenaikan tapi tidak tidak banyak kok. Rata-rata per ekor sapi naik Rp 1 juta," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menambahkan populasi sapi di Gunungkidul tahun ini mencapai 150.331 ekor, dengan sapi dewasa sebanyak 10.147 ekor. Untuk populasi kambing jumlahnya 182.048 ekor, dengan kambing dewasa sebanyak 20.147 ekor.
"Populasi hewan ternak di Gunungkidul aman, stok mencukupi," tuturnya.
Menurutnya jumlah populasi hewan ternak yang banyak dan kualitas yang bagus, hewan ternak di Gunungkidul banyak diminati pembeli luar daerah. Oleh karenanya Bambang memprediksi pengiriman hewan kurban dari Gunungkidul ke luar daerah masih akan berlanjut.
"Kalau luar daerah, sebagian ada yang dikirim ke Kota Yogyakarta dan Jakarta," tandasnya.
Sementara Kepala Bagian Analisis Kebijakan Produktivitas Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY, Deden Rohanawati mengatakan persediaan hewan kurban di DIY mencukupi. Hal ini berdasarkan hasil pemantauan pihaknya di tiga kabupaten, yakni di Gunungkidul, Bantul dan Sleman.
"Insya Allah stok di DIY memenuhi," ucap Rohanawati seusai melakukan pemantauan hewan kurban di Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. (bgs/bgs)
