50 Desa di Purworejo Kekeringan, BPBD Distribusikan 1.350 Tangki Air

50 Desa di Purworejo Kekeringan, BPBD Distribusikan 1.350 Tangki Air

Rinto Heksantoro - detikNews
Senin, 21 Agu 2017 14:51 WIB
50 Desa di Purworejo Kekeringan, BPBD Distribusikan 1.350 Tangki Air
Dropping air bersih di Purworejo. Foto: Rinto Heksantoro
Purworejo - Musim kemarau di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mulai dirasakan dampaknya oleh warga. Sedikitnya 50 desa dari 10 kecamatan sudah mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Untuk mengatasi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo mulai melakukan dropping air ke sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih tersebut.

Kasi Kedaruratan BPBD Purworejo, Sigit Ahmad Basuki menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 1.350 tangki air bersih yang akan didistribusikan ke semua wilayah yang mengalami kekeringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah siagakan kurang lebih 1.350 tangki air bersih, masing-masing tangki berisi 5000 liter," ungkap Sigit kepada detikcom Senin (21/08/17).

Sigit menambahkan, bahwa salah satu wilayah yang mengalami dampak kekeringan paling parah adalah di dusun Tepus dan Sijagir, Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen. Sudah sejak sebulan terakhir warga sangat kesulitan memperoleh air bersih.

"Saat ini kami tengah melakukan dropping air bersih di Desa Somorejo ini, kami akan usahakan dropping air bersih ke desa ini setiap dua atau tiga hari sekali," imbuhnya.

Sejumlah sumber air di daerah itu mulai mengering, dampaknya sekitar 130 kepala keluarga setempat harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk mendapatkan air bersih dari sumber lain.

Pemerintah Kabupaten Purworejo sendiri menganggarkan sekitar Rp 270 juta untuk keperluan dropping air bersih tersebut.
Dropping air bersih untuk warga Purworejo.Dropping air bersih untuk warga Purworejo. Foto: Rinto Heksantoro
"Untuk dropping air bersih, pemkab menganggarkan Rp 270 juta dari APBD," beber sigit.

Warga sekitar yang telah mendapatkan bantuan air bersih itu mengaku senang. Mereka mengaku sangat terbantu.

"Ya seneng mas dapat air bersih, biasanya kan harus jalan jauh untuk dapat air dan itu pun agak kekuningan" kata Nur Mazidah (34) salah seorang warga setelah dapat bantuan air bersih dari BPBD.

Tidak hanya jauh, ketika sampai di sumber air satu-satunya yang diandalkan saat kemarau itu, warga juga masih harus mengantre.

"Di sumber air itu juga ngantri mas, tapi ini alhamdulillah tidak harus jalan tidak ngantre sudah dapat air bersih," tuturnya.

Warga pun berharap agar pemerintah terus memberikan bantuan air bersih selama kemarau ini, karena jika tidak maka selama beberapa bulan ke depan warga sekitar tidak akan bisa mendapatkan air lagi.

(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads