Sejumlah warga beberapa dusun di gugusan perbukitan menoreh itu terpaksa menggunakan sumber air yang keruh untuk aktivitas mencuci, mandi, bahkan memasak.
Salah seorang warga, Sartini mengaku terpaksa harus berjalan kurang lebih 30 menit sejauh 2-3 km menuju sumber air meskipun medannya sulit. Warga mandi serta mencuci di sumber air itu setiap harinya. Selain itu warga juga mengambil air di sana untuk dibawa pulang untuk memenuhi kebutuhan air di rumah.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dusun Tepus Desa Somorejo, Nimron (33) mengatakan, persoalan air bersih wilayahnya dan desa sekitar di Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo terjadi setiap kemarau. Aktivitas warga saat mengambil air dari sumber mata air desa yang kini mulai keruh pun, menjadi pemandangan setiap hari.
"Ya sudah rutin setiap tahun, kalau musim kemarau selalu kekurangan air bersih," katanya.
"Ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir," imbuhnya. (sip/sip)