"Saat ini yang sudah naik sekitar 1.000 pendaki, ini belum semua, biasanya sore puncaknya bisa sampai 2.000an pendaki. Kalau Natal dan tahun baru biasanya banyak lagi," kata Slamet Ardiansyah, Pengelola Pos Pendakian Bambangan, Rabu (16/8/2017).
Menurut dia, saat ini pendaki yang naik ke Puncak Gunung tertinggi di Jawa Tengah ini masih didominasi oleh pendaki dari wilayah Jawa Tengah. Sedangkan pendaki dari luar Jawa Tengah belum terdata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya soal sampah, ada pula sanksi bagi para pendaki yang membawa bunga edelweis dari puncak Gunung Slamet.
![]() |
Selain itu pendaki dilarang menyalakan api unggun untuk menghindari kebakaran hutan dan pendaki. Para pendaki juga diwajibkan membawa air sesuai kebutuhan. Sebab mata air yang ada di Pos 5 Samyang Rangkah telah mengering akibat kemarau.
"Kerawanan karena di atas sudah mulai kering, makanya kami selalu imbau untuk masalah api unggun dan air karena diatas tidak ada mata air, sudah 2 bulan tidak turun hujan di puncak," jelasnya.
Salah seorang pendaki, Faiq, menceritakan dia juga diminta untuk membawa bibit pohon untuk ditanam di sekitar pos 1 jalur pendakian.
"Ini (bibit pohon) disuruh dibawa tadi dari base camp, nanti diarahkan mau ditanam dimana," kata Faiq pendaki dari MAN Purwokerto.
Faiq yang mendaki Gunung Slamet bersama teman-teman nya itu memang berencana untuk mengikuti upacara di Puncak Gunung Slamet, Menurutnya, memperingati HUT Kemerdekaan RI di puncak Slamet merupakan keunikan tersendiri.
"Kita naik santai kok mas, tapi nanti kita berencana ikut upacara di puncak," jelasnya. (arb/sip)