Meriahkan HUT RI ke-72, Warga Pekalongan Membatik Jalan Desa

Meriahkan HUT RI ke-72, Warga Pekalongan Membatik Jalan Desa

Robby Bernardi - detikNews
Selasa, 15 Agu 2017 20:52 WIB
Meriahkan HUT RI ke-72, Warga Pekalongan Membatik Jalan Desa
Foto: Robby Bernardi/detikcom
Pekalongan - Wilayah Pekalongan dikenal dengan batik. Untuk memeriahkan HUT RI ke-72, warga Kabupaten Pekalongan membatik jalanan.

Warga di Dusun Sembung, Desa Kampil, Kecamatan Wiradesa membatik jalan. Warga Wiradesa yang terkenal dengan batik Wiradesa itu tidak membatik di atas kain maupun kertas, Mereka membatik jalanan beraspal.

Mereka membatik bukan dengan cat pewarna biasa, tapi tetap menggunakan pewarna batik, yang biasanya mereka lakukan saat membatik kain. Sekitar 1.000 meter jalan desa dihiasi aneka motif batik khas pesisir utara yang penuh dengan warna dan bercorak flaura-fauna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah tahun kelimanya, kami lakukan ini. warga kompak baik tua dan muda, pria maupun wanita dengan rukun berekspresi di jalan desa ini," ujar Pendi (52), Ketua RT 10, Dusun Sembung, Desa Kampil, Selasa (15/08/2017).

Menurut Pendi, untuk membatik jalan desa sejauh 1.000 meter ini, dirinya melibatkan tiga Rukun Tetangga (RT) yang berada di wilayah Dusun Sembung.

"Warga sini kebanyakan para perajin batik, jadi warga berkeinginan agar setiap tahun para warga bisa berekspresi di jalanan dengan membatik," katanya.

Untuk membatik 1,000 meter jalan aspal dibutuhkan sekitar 15 kg obat pewarna batik, yang dilakukan dengan iuran sukarela. Aksi kompak warga Dukuh sembung ini merupakan aksi yang setiap tahun dilakukan untuk menyambut HUT RI.

"Ini sudah kelima kalinya. Ini untuk meramaikan tujuh belasan. Seluruh kampung dukuh Sembung dicat, sekitar 1 kilometer. Warga membatik jalan karena kebanyakan jadi pembuat batik," tambah Fathoni (38).

Kreativitas warga desa dalam membatik jalan desa yang beraspal ini biasanya dilakukan secara bergantian, di pagi hari, sore hari, bahkan dilembur sampai malam hari. Untuk membatik jalanan sepanjang 1.000 meter ini, dibutuhkan waktu seminggu. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads