Jembatan ini berada di atas sungai Opak yang mengubungkan Dusun Nangsri, Desa Srihardono dengan Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong. Di jembatang tersebut jelas terpasang tulisan, "Peringatan!!! Jembatan Rusak Dilarang Melintas".
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi tanda larangan tersebut dibuka paksa oleh warga dan tetap dilintasi.
Menurut warga, jembatan ini dibangun sekitar tahun 2004. Saat itu jembatan dibangun dari ujung barat ke timur dengan bangunan beton.
Namun, pada saat erupsi Gunung Merapi 2010 jembatan ini dihantam banjir lahar dingin berkali-kali sehingga jebol. Kemudian dibuat jembatan darurat sampai sekarang yang berupa jembatan gantung.
Sehingga yang ada sekarang, jembatan dari ujung barat masih dipertahankan bangunan betonnya dan kemudian disambung di tengah dengan jembatan gantung hingga ke ujung sebelah timur. Jembatan gantung inilah yang kondisi tiangnya miring.
Lebar jembatan ini hanya bisa untuk satu kendaraan, tak bisa berpapasan. Sehingga harus menunggu dari ujung barat atau timur melintas lebih dulu. Melintas di atas jembatan ini terasa menakutkan jika belum terbiasa. Karena jembatan ini bergoyang saat dilalui dengan diringi suara deritan bambu dan kayu yang keras.
![]() |
"Kalau lewat ya goyang-goyang, apalagi pas ada angin atau bawa barang," cerita Ari.
Warga lainnya, Wiji (55) mengaku nekat melintasi jembatan ini karena harus menempuh jarak yang lebih jauh.
"Kalau seperti ini memang berbahaya, tapi ya warga nekat. Soalnya kalau tidak lewat sini harus muter jauh," kata Wiji.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini