Jembatan Miring di Bantul Ini Heboh Dibicarakan di Media Sosial

Jembatan Miring di Bantul Ini Heboh Dibicarakan di Media Sosial

Edzan Raharjo - detikNews
Selasa, 15 Agu 2017 08:38 WIB
Jembatan miring di Bantul, DIY. Foto: Edzan Raharjo
Bantul - Sebuah jembatan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ramai jadi bahan perbincangan di media sosial. Sebab penampakan jembatan ini miring dan berbahaya tapi tetap dilewati oleh banyak warga.

Foto jembatan miring ini diunggah di Grup Facebook Info Cegatan Jogja. Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapat sekitar 12.000 reaksi, 3.060 komentar dan telah dibagikan sebanyak 477 kali.

Sejumlah netizen mengungkapkan kekhawatiran dan sebagian yang lain mengaku sudah mengetahui kondisi jembatan itu sejak lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detikcom menyambangi jembatan tersebut, Selasa (15/8/2017). Jembatan di atas Sungai Opak ini menghubungkan Dusun Nangsri, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong dengan Dusun Nambangan, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong.

Salah seorang warga yang selalu melewati jembatan itu, Wiji (55) bercerita bahwa jembatan ini sudah rusak sejak sekitar tahun 2010 lalu.

"Sejak 2010 itu jebolnya, terus dipasangi darurat sampai sekarang. Tapi kok tidak pernah diperbaiki permanen kenapa," kata Wiji.

Menurut warga, jembatan dibangun sekitar tahun 2004. Saat itu jembatan dibangun dari ujung barat ke timur dengan bangunan beton.

Namun, pada saat erupsi Gunung Merapi 2010 jembatan ini dihantam banjir lahar dingin berkali-kali sehingga jebol. Kemudian dibuat jembatan darurat sampai sekarang yang berupa jembatan gantung.
Jembatan yang miring di Bantul, DIY. Jembatan yang miring di Bantul, DIY. Foto: Edzan Raharjo
Sehingga yang ada sekarang, jembatan dari ujung barat masih dipertahankan bangunan betonnya dan kemudian disambung di tengah dengan jembatan gantung hingga ke ujung sebelah timur. Jembatan gantung inilah yang kondisinya sudah memprihatinkan. Tiangnya sudah tampak miring begitu juga dengan baja penyangga jembatan ini.

Lebar jembatan ini hanya bisa untuk satu kendaraan, tak bisa berpapasan. Sehingga harus menunggu dari ujung barat atau timur melintas lebih dulu. Melintas di atas jembatan ini terasa menakutkan jika belum terbiasa. Karena jembatan ini bergoyang saat dilalui dengan diringi suara deritan bambu yang keras.

Meski begitu, banyak warga yang nekat tetap melintas di jembatan ini. Bahkan mereka mengendarai motor dan tak jarang membawa muatan yang banyak.

"Kalau seperti ini memang berbahaya, tapi ya warga nekat. Soalnya kalau tidak lewat sini harus muter jauh," kata Wiji.


(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads