Tema ini ditujukan sebagai pengikat keanekaragaraman suku, bahasa dan agama, namun tetap satu Indonesia.
Failasuf (42), seorang pengrajin batik Asal Wiradesa, Kabupaten Pekalongan ini sudah satu bulan ini mendesain 3 motif batik Garuda. Selain desakan dari pecinta batik, batik dengan motif Garuda tersebut sengaja dibuat dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.
![]() |
"Ini sebagai bentuk ekpresi kami selaku pegiat batik di Pesisir Utara Jawa untuk Indonesia Satu. Keanekaragraman suku, bahasa dan agama adalah kekayaan kita, yang harus kita jaga persatuan dan kesatuannya," jelas Failasuf, kepada detikcom, di Padepokan Batik Pesisir, Jumat (11/08/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motif Garuda ini dilukis batik di kain jenis sutera yang dibuat sendiri dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), berukuran 2,5 meter x 1 meter. Untuk merampungkan satu jenis kain sutera sendiri dibutuhkan waktu hampir satu minggu. Sedangkan untuk membuat batik dari pembuatan motif hingga selesai dibutukan waktu sekitar 20 hari lamanya.
"Batik Garuda Indonesia ini, dibuat dalam rangka memperingati HUT RI ke 72. Saya selaku perajin ingin membuat sesuatu yang unik, yang bisa dinikmati oleh masyarakat, bahwa kita selaku warga Indonesia meskipun beraneka ragram bahasa suku budaya, kita tetap satu dalam Bhinneka Tunggal Ika," beber Failasuf.
![]() |
Sedangkan soal harga, akan dibedakan menjadi 3 sesuai desain motif batik dan tingkat kesulitan dalam pengerjaanya. Rencananya batik dengan motif garuda tersebut akan dibanderol dengan harga kisaran Rp 2 Juta hingga Rp 5 juta rupiah per lembar kain batik. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini