Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Dulu dan Kini

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, Dulu dan Kini

Bagus Kurniawan - detikNews
Jumat, 11 Agu 2017 10:52 WIB
Foto: Repro, buku "Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7 Oktober 1956"
Yogyakarta - Rumah sakit (RS) Panti merupakan salah satu rumah sakit tertua yang ada di Yogyakarta. Rumah sakit yang terletak di Jl Cik Ditiro No 30 Yogyakarta, Kecamatan Gondokusuman.

Rumah sakit ini terletak satu jalan dengan Rumah Sakit Mata Dr Yap. Dulu nama jalan itu bernama Jl Terban Taman.

Di laman www.pantirapih.or.id disebutkan titik awal berdirinya Rumah Sakit Panti Rapih adalah dibentuknya yayasan "Onder de Bogen" atau dalam bahasa Belanda Onder de Bogen Stichting oleh pengurus Gereja Yogyakarta pada tanggal 22 Februari 1927. Tanda pembangunan fisik rumah sakit dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Ny. C.T.M. Schmutzer van Rijckevorsel tanggal 14 September 1928.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Januari 1929, datang lima orang Suster Cinta Kasih St. Carolus Borromeus dari Belanda. Mereka adalah Moeder Gaudentia Brand, Sr. Yudith de Laat, Sr. Ignatia Lemmens, Sr. Simonia, dan Sr. Ludolpha de Groot.

Pembangunan rumah sakit akhirnya dapat diselesaikan pada pertengahan Agustus 1929 dan pada tanggal 24 Agustus 1929 Mgr. A.P.F van Velse, SJ berkenan memberkati bangunan tersebut. Tanggal 14 September 1929 secara resmi rumah sakit dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan nama Rumah Sakit "Onder de Bogen".

Beberapa tahun kemudian Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkenan menghadiahkan sebuah mobil ambulans sebagai penghargaan atas pelayanan bagi masyarakat pribumi.

Dalam buku "Kota Jogjakarta 200 Tahun, 7 Oktober 1756 - 7 Oktober 1956" dari Panitiya Peringatan Kota Yogyakarta Ke 200 tahun, bentuk bangunan depan rumah sakit dengan kondisi sekarang tidak berubah.

Sampai saat ini bangunan depan rumah sakit tetap sama seperti saat berdiri. Yang berubah di sekitarnya berdiri gedung atau ruang perawatan dan kamar pasien yang baru. Mengingat semakin hari jumlah masyarakat yang memerlukan perawatan dan pengobatan semakin bertambah. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads