Namun, gadis tersebut tetap harus menjaga kondisi tubuhnya agar tak terlalu lelah. Padahal dia memiliki semangat untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti paskibraka dan pencak silat di sekolahnya. Sekolahnya kemudian memberi kelonggaran untuknya yang sering absen karena sakit di perutnya.
Kondisi ini telah dialami gadis ini sejak lahir. Tim dokter yang menanganinya saat itu membuat anus buatan pada bagian perut karena usus bayi yang tidak cukup panjang. Orang tua bercerita usus bayinya baru akan menjangkau dubur saat berusia 6 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut bertahan hingga dia berusia 7 tahun. Saat usianya 7 tahun, gadis ini menjalani operasi. Dalam operasi itu, dilakukan pemasangan usus pada dubur. Namun kondisinya pasca operasi tidak semakin membaik tapi malah sebaliknya.
Perut gadis ini membesar seperti orang hamil tua, dan berat badannya menyusut. Dia kesulitan buang air besar dan kehilangan nafsu makan.
Dengan mengandalkan BPJS, gadis remaja ini menjalani operasi lagi pada 2017 di RSCM, Jakarta untuk mengembalikan anus buatan di perutnya.
Kondisi ini pun berlangsung hingga saat ini. Keluarga berharap, anaknya bisa menjalani operasi lanjutan di RSCM untuk mengembalikan ke kondisi normal. Mengingat kondisi ekonomi orang tuanya yang tak menentu, diperlukan bantuan untuk bisa mewujudkan impian gadis ini untuk operasi dan mengembalikan fungsi tubuhnya dengan normal.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini