Koleksi Museum Keris Nusantara di Solo Mayoritas dari Jawa

Koleksi Museum Keris Nusantara di Solo Mayoritas dari Jawa

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 10 Agu 2017 15:05 WIB
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
solo - Museum Keris Nusantara di Solo menyimpan ratusan koleksi senjata tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Namun mayoritas koleksinya berasal dari tanah Jawa.

Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan, Bambang MBS mengatakan dari sekitar 400-an senjata tradisional, rata-rata merupakan keris dan tombak Jawa. Sedangkan sisanya merupakan senjata tradisional dari luar Jawa.

"Kira-kira perbandingannya 1:6. Tapi memang sudah bisa mewakili Nusantara, karena ada dari Bugis, NTT, Irian, Aceh, Jawa. Paling tidak kebinekaan itu ada," ungkap Bambang saat ditemui di Museum Keris, Kamis (10/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keseluruhan koleksi keris, terdapat 233 keris dan tombak yang dipajang. Sisanya disimpan dan akan dipajang secara bergiliran setiap tiga bulan.

Sekitar 20 koleksi dari luar Jawa dipamerkan di sudut lantai 4. Misalnya keris luk (bengkokan) 5 dengan tangguh (perkiraan era pembuatan) Gayo. Kemudian keris luk 9 tangguh Bugis. Ada pula pedang bener dari Makassar.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, menilai keris Jawa layak mendapatkan porsi lebih besar di museum yang berada di Jalan Bhayangkara No 2 Solo itu. Sebab, selain sebagai senjata, keris merupakan karya seni bernilai tinggi.

"Yang utama memang keris. Kalau pedang, rencong itu kan tidak ada pamornya (motifnya). Yang ada pamornya kan dibuat oleh empu-empu keris. Di dalamnya terkandung makna filosofis yang luhur," ujarnya.

Anggota tim kurator Museum Keris Nusantara, Agus Triatmodjo, mengungkapkan beberapa koleksi keris di museum tersebut merupakan karya masterpiece yang diperkirakan berusia ratusan tahun.

"Di sini ada yang dibuat sejak abad 8-9. Ada tangguh Budha, Singosari, Majapahit. Mataram juga banyak di sini," ungkap Agus.

Keris-keris tersebut secara keseluruhan merupakan hibah dan pinjaman dari masyarakat. Nama pemberi hibah dicantumkan dalam keterangan keris.

"Museum ini bukan satu hari ini, ke depan masih panjang. Kita masih mengharapkan hibah dari masyarakat untuk mendapatkan keris yang lebih bagus. Kalau untuk pengadaan, bukannya tidak mungkin, itu tetap kita harap dukungan pemerintah," ujarnya. (bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads