Kemunculan Buaya di Kebumen Jadi Objek Wisata Baru

Kemunculan Buaya di Kebumen Jadi Objek Wisata Baru

Rinto Heksantoro - detikNews
Kamis, 10 Agu 2017 14:12 WIB
Warga berdatangan ingin melihat buaya di Kebumen. Foto: Rinto Heksantoro
Kebumen - Kemunculan kawanan buaya di beberapa desa di Kebumen Jawa Tengah hingga kini masih membuat resah warga setempat. Warga juga dilarang mendekati sungai. Namun rupanya kabar soal kawanan buaya ini justru mengundang perhatian dari warga yang tinggal di daerah lain untuk datang.

Lokasi di sekitar sungai itu pun kini ramai dengan warga yang berdatangan. Sejak pagi hingga petang hari pengunjung secara secara bergantian mengamati kemunculan buaya dari pinggir sungai.

Salah seorang pengunjung asal Purworejo, Wibowo (36), mengaku penasaran ingin melihat kemunculan buaya itu secara langsung. Tidak hanya sendiri, bahkan ia datang bersama anak dan istri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kebetulan ada acara di Kebumen terus mampir sini mas karena penasaran," katanya kepada detikcom Kamis (10/08/2017).

Meski mengaku belum melihat buaya setelah menunggu satu jam, ia masih akan menunggu hingga melihat kemunculan buaya itu.

Banyaknya warga dari luar Bulus Pesantren yang datang juga diakui oleh Sarwo (40), Ketua RT 04/ RW 02 Desa Rantewringin, Kecamatan Bulus Pesantren.

"Iya, banyak warga yang datang dari luar Bulus Pesantren, katanya ingin melihat buaya," tutur Sarwo.

Menurut warga setempat, Eti Herawati (30), kemunculan buaya itu terakhir terlihat pada Rabu (9/8) kemarin, dan hingga kini belum terlihat lagi di sungai itu.

"Kalau kemaren sore kelihatan mas, tapi agak ke utara, kalau sekarang sih belum muncul lagi," cerita Eti.

Seperti diketahui sebelumnya bahwa kawanan buaya muara itu muncul sejak sekitar sebulan lalu, tapi hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah guna menangani masalah tersebut. Kini warga hanya bisa memantau kemunculan buaya dari pinggir sungai dan berharap buaya tidak menepi ke darat dan masuk ke permukiman.

Segala aktivitas di sungai juga dihentikan. Warga dilarang mendekati sungai.


(sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads