Kegemaranya membuat pernak-pernik dari bambu, membuat namanya dikenal banyak orang dari berbagai daerah, hingga luar negeri. Dari tangan Ali Kasdono inilah, bambu yang memang banyak ditemui di Kabupaten Pekalongan diolah menjadi sebuah kerajinan yang unik dan menarik, seperti miniatur kapal dan rumah.
Kegemeran membuat miniatur kapal ini, berawal saat dia bekerja di sebuah kapal ikan di Taiwan sekitar tahun 2015 yang lalu.
"Saat saya kerja di kapal Taiwan, saya melihat banyak bentuk kapal yang bagus. Sepulangnya ke Indonesia, saya mencoba membuat miniaturnya. Dan jadi. Malah, banyak yang minta dibuatkan," jelas Ali Kasdono di rumahnya, Selasa (8/8/2017).
Saat mencoba membuat miniatur kapal, beberapa orang terutama tetangga yang melihatnya langsung tertarik. Semenjak itu Ali mulai terpikirkan agar hobinya itu bisa memiliki nilai jual.
"Dari tetangga, teman-teman mulai memesan kapal miniatur ini. Akhirnya, saya beranikan diri untuk membuat kerajinan kapal miniatur ini," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ali, harga untuk sebuah kerajinan miniatur baik kapal maupun rumah bisa berbagai macam, mulai Rp 300 Ribu hingga bernilai jutaan rupiah .
"Harga bergantung pada tingkat kesulitan miniatur yang dikerjakan. Semakin rumit, akan semakin mahal," katanya
Biasanya, kata Ali, para konsumen justru memesan miniatur kapal ini dengan memperlihatkan gambar yang diinginkan pemesan sendiri.
Saat ini karyanya tidak hanya menembus pasaran lokal atau nasional, namun juga pasaran ke luar negeri.
"Paling banyak dari Singapura dan Malaysia, yang memesan melalui online," ujarnya.
Sedangkan untuk pengerjaannya, biasanya memakan waktu cukup lama, bahkan bisa satu bulan lebih tergantung dari tingkat kesulitan miniatur yang dibuatnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini