Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali, Masruri malah merasa khawatir jika anak sekolah libur dua hari hanya akan digunakan untuk dolan-dolan saja. Karena tidak ada jaminan, dua hari libur itu anak-anak akan tetap di rumah bersama keluarganya.
"Apakah tidak dipikirkan kalau anak sekolah itu libur dua hari. Libur satu hari saja anak-anak dolan, kalau dua hari apa tidak lebih panjang. Kalau saya pikirannya itu saja, kalau anak libur dua hari, dolan-nya lebih panjang. Alasanya libur terus dolan," kata Masruri kepada detikcom Selasa (8/8/2017).
Dia mengatakan meski sekolah-sekolah di bawah naungan NU di Boyolali tidak ada yang menerapkan 5 hari sekolah. Namun PCNU Boyolali, tidak serta merta menolak kebijakan tersebut. NU Boyolali meminta program itu diujicobakan lebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, penerapan 5 hari sekolah akan berdampak pada Madrasah Diniyah (Madin). Jika anak-anak sekolah pulangnya hingga sore hari, maka untuk mengaji pada sore harinya sudah tidak ada waktu lagi. Atau mungkin sudah malas karena lelah.
"Kalau teman-teman bilang penerapan 5 hari sekolah akan berdampak pada Madin (madrsah diniyah). Ini akan mengakibatkan Madrasah Diniyah akan berkurang. Terus pendidikan karakter itu nanti dimana? Kan justru di Madin. Bisa baca Qur'an, salat itu kan di Madin," ujar Masruri.
Jika penerapan 5 hari sekolah bisa terhubung dengan kegiatan di Madin, lanjut dia, hal itu akan sangat bagus. Jadi anak-anak sekolah setelah pukul 14.00, diarahkan untuk ke Madin di dekat-dekat sekolah tersebut.
"Kalau lima hari sekolah itu dichannelkan dengan Madin sesuai janji menteri itu bagus, tapi ini kan belum bisa," imbuhnya.
Selain itu, hal tersebut akan sulit diterapkan secara karena secara manajemen berbeda. Masruri kembali menegaskan, agar penerapan 5 hari sekolah itu lebih baik diujicobakan terlebih dahulu. Selanjutnya dikaji bersama untung dan ruginya.
"Kalau kami sarankan ya khusus Boyolali kalau mau menerapkan ya diuji coba dulu, satu semester dulu, nanti dikaji bareng hasilnya," katanya.
Pasalnya, libur dua hari juga tidak menjamin anak akan lebih banyak di rumah bersama keluarga. Bahkan, kebanyakan mereka akan keluar rumah bermain bersama teman-temannya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini