BKSDA: Monyet Ganas di Boyolali Diduga Piaraan Warga yang Dilepas

BKSDA: Monyet Ganas di Boyolali Diduga Piaraan Warga yang Dilepas

Ragil Ajiyanto - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 19:06 WIB
Anggota Perbakin yang ikut memburu monyet ganas di Boyolali. (Foto: Pertiwi/detikcom)
Boyolali - Belum diketahui secara pasti dari mana monyet liar yang menyerang dan melukai belasan warga di Kecamatan Karanggede, Boyolali. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng menduga monyet tersebut adalah piaraan warga namun terlepas atau dilepas.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Surakarta BKSDA Jateng, Titi Sudaryanti, memperkirakan monyet tersebut adalah monyet yang pernah dipelihara warga namun terlepas atau dilepas. Pasalnya, jumlah monyet tidak dalam koloni yang banyak, melainkan hanya satu hingga dua ekor saja.

Selain itu ada perbedaan perilaku dengan monyet liar, seperti pola hidup dan makanan. Dijelaskannya, monyet liar biasanya bergerak dan tinggal secara berkelompok dan hanya memakan buah-buahan. Namun dalam kasus di Karanggede ini, monyet menyerang dan menangkap ternak ayam milik warga. Selain itu juga menyerang dan melukai warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, dimungkinkan ada situasi atau pemicu monyet tersebut dikondisikan untuk mengkonsumsi daging. Ketika berada kehidupan alam bebas, monyet-monyet tersebut menyerang ternak dan warga.

"Kemungkinan asal monyet itu dari peliharaan orang kemudian terlepas," kata Titi kepada detikcom, Senin (7/8/2017).

Ditanya kemungkinan monyet tersebut adalah monyet dari hutan Perhutani di wilayah Boyolali Utara, Titi menjawab, belum mengetahui apakah di hutan Perhutani tersebut ada habitat monyet.

Namun, menurut dia, jarak monyet itu menyerang warga dengan hutan Perhutani cukup jauh. Sehingga hal itu tidak mungkin. Apalagi, monyet hidupnya selalu berkelompok dalam jumlah besar.

"Kalau ada yang lepas sampai ke Karanggede, tidak mungkin sejauh itu," katanya.

Berbagai upaya kini tengah dilakukan untuk menangkap monyet tersebut. Karena sudah meresahkan warga disejumlah desa di Kecamatan Karanggede dan Kemusu. Wilayah operasi pencarian dilakukan di 5 desa di kecamatan Karanggede dan satu desa di kecamatan Kemusu. Di desa-desa itu, diketahui monyet yang menyerang warga tersebut muncul.

Titi menyatakan, sebisa mungkin menangkap monyet tersebut hidup-hidup. Namun jika tidak, dimungkinkan untuk menembaknya.

"Sesuai peraturan, bila membahayakan masyarakat bisa ditembak. Tetapi target kita sekarang adalah menemukan monyet itu dulu," tandasnya. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads