Legenda Monyet Jelmaan Santri Nakal di Masjid Saka Tunggal Banyumas

Legenda Monyet Jelmaan Santri Nakal di Masjid Saka Tunggal Banyumas

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 18:04 WIB
Kawanan monyet di sekitar Masjid Saka Tunggal Banyumas. Foto: Arbi Anugrah
Banyumas - Kawanan monyet hidup harmonis di kawasan pemukiman warga di Banyumas. Di balik itu, ada legenda monyet di sana merupakan jelmaan santri nakal dari Kyai Saka.

"Legenda dulu santri (dari) Kiai Saka Tunggal kategori nakal. Emosi Kiai akhirnya mengutuk satri menjadi monyet, seperti tipikal monyet yang susah diatur, sering mengganggu, dan suka mencuri," ujar Imam Masjid Saka Tunggal, Sulam (48) Banyumas saat berbincang dengan detikcom, Senin (7/8/2017).


Masjid itu terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah. Banyak kawanan monyet yang setiap hari mendatangi lokasi masjid dan rumah warga di dekatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, selama ini masyarakat di sekitar Masjid Saka Tunggal memang hidup berdampingan dengan monyet tanpa ada masalah. Sebab masyarakat memaklumi akan adanya tabiat monyet di sana.

Di tempat itu, kata Sulam, ada sekitar 500 monyet yang membetuk koloni-koloni baru di hutan pinus dan menyebar sekitar 5 kelompok.

"Tapi semuanya jinak dan sering ketemu warga tapi tidak nyerang. Dulu sebelum tahun 2000 monyet tidak turun, tapi setelah tahun 2000 itu monyet turun ke pemungkiman," ucapnya.

Meskipun demikian, dirinya mengatakan jika yang paling terganggu dengan adanya monyet-monyet tersebut adalah para petani yang lahan pertaniannya sering menjadi sasaran kerusakan oleh monyet. Menyikapi hal tersebut, para petani lebih memilih menjauh dan membuat lahan baru jauh dari hutan.

"Pertanian sangat tergaggu, makanya petani pindah ladang sekitar setengah kilometer. Selain itu rumah warga jadi sasaran monyet nakal. Cuma untuk penyerangan warga tidak terjadi, karena masyarakat cukup menyadari akan tabiat monyet itu sendiri," ujarnya. (arb/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads